SAMARINDA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan daerah calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur memiliki potensi terjadinya gempa. Namun, gempa yang akan terjadi diperkirakan masih kecil.
"Potensi gempa ada. Tapi dibawah 5 skala richter. Namun ini perlu kita mendalami kembali melalui kerjasama dengan berbagai pihak dan pakar pakar dari berbagai bidang. Untuk mendapat data bersumber periset dan peneliti kiranya apa ancaman bencana terhadap IKN. Supaya bisa melakukan mitigasi yang tepat," ujar Doni saat pemaparan pada Rapat Koordinasi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, Rabu (22/1/2020).
Doni menuturkan BNPB telah mendapat tugas resmi dari pemerintah pusat untuk melakukan kajian risiko bencana di calon IKN berada di Kaltim.
"Khusus Kalimantan sejauh ini daerah yang paling aman dari aspek bencana gempa di Indonesia. Walaupun ada. Tetapi relatif kecil. Namun semua ini akan diketahui melalui kajian lebih dalam dari tim yang dibentuk oleh BNPB," jelas Doni.
Adapun, bencana seperti kebakaran hutan dan lahan di Kaltim pada tahun 2019 terjadi seluas 64 ribu hektare. Luasan ini terbilang kecil dibanding daerah lain dan diharapkan bencana tersebut akan berkurang. Sedangkan, di Kalimantan Tengah, Doni menyebut luas lahan terbakar mencapai 34 ribu hektare.
"Bencana kebakaran hutan dan lahan penyebabnya 99 persen adalah prilaku. Jadi prilaku dirubah dan mencarikan solusi agar masyarakat tidak membakar lahan maka sangat mungkin kebakaran hutan lahan berkurang. Dan saya sangat yakin apabila lingkungan kita bisa jaga, penyebab kebakaran hutan lahan bisa dikurangi," kata Doni.
Tiba di Samarinda, Doni sempat meninjau warga yang terdampak banjir di Jl Pelita 6 Sambutan. Kemudian, bertemu dengan Gubernur Kaltim Isran Noor untuk rapat koordinasi. (mym)