Sokyo, Perkawinan Rasa dan Suasana

- Rabu, 22 Januari 2020 | 13:23 WIB
-
-

Ada hal penting yang jadi pertimbangan saat menyambangi restoran atau kafe. Ragam menu yang disajikan harus seimbang dengan suasana. Itulah yang diberikan Celine Veronica saat membangun Sokyo, restoran yang khas dengan nuansa Negeri Sakura.

YASMIN MEDINA ANGGIA PUTRI, Samarinda

SUDAH bisa ditebak jika menu khas Jepang jadi andalan di Sokyo. Konsep restoran yang terletak di bilangan Gatot Subroto itu memang tak tanggung-tanggung dalam menyesuaikan menu dan desain interior dengan nuansa Jepang. Terlihat dari lukisan di dinding, foto-foto, sampai spot bermaterial kayu yang dipajang. Dilengkapi dengan huruf Jepang.

Bagian atas plafon juga terdapat kayu dan hiasan menyerupai bunga berwarna putih. Sengaja dipasang agar lebih ramai. Namun tetap terasa simpel. Disampaikan Celine Veronica, keputusannya mendirikan Sokyo dilatarbelakangi keinginan menyajikan Japanese fusion food. Sebab masih belum terlalu banyak tersedia di Kota Tepian. Sekaligus kecintaannya dengan makanan Jepang.

“Dari awal memang ingin menyajikan yang beda. Misalkan seperti sushi yang rasanya antimainstream. Dulu Sokyo itu sistem pesannya online. Akhirnya pengin bikin restoran tetap yang bisa didatangi langsung sama orang,” jelas Celine saat ditemui baru-baru ini.

Sedari awal, Celine tak pernah bingung menentukan konsep. Meski khas Jepang, dia juga tak mau meninggalkan sisi modern di setiap desain. Hal itu bisa dilihat dari pemilihan material meja dan bangku yang soft ketimbang kayu tua. Gaya desain pun lebih ditujukan pada segmentasi pengunjung yang dominan berusia muda.

Namun, tak menutup kemungkinan untuk kalangan keluarga pula. Inspirasi konsep restorannya, didapatkan Celine saat dia bertandang ke beberapa restoran Jepang di Jakarta. Ide pun tercetus dan ingin dia terapkan di Sokyo. Soal konsep desain interior, Celine percayakan pada sang kakak. Sehingga tak menemukan kesulitan dalam hal selera. Sudah saling memahami.

“Suasana restoran yang enak saja enggak cukup buat saya. Rasa makanan itu juga penting. Soal resep, itu kreasi saya sendiri. Pokoknya cari menu yang belum pernah ada di Samarinda, lalu di-launching. Supaya banyak yang bisa coba,” imbuh perempuan berambut panjang itu.

Tiap restoran pasti punya sesuatu yang ingin ditonjolkan. Begitu pula Celine. Sejak awal, saus mentai dan gyu katsu jadi jagoan. Best seller dan jadi kelebihan dari Sokyo. Meski baru berdiri pada September 2019 lalu, Celine melihat antusiasme pengunjung cukup tinggi. Bahkan pada akhir pekan selalu ramai dan berpengaruh dengan pendapatannya yang mencapai target.

“Walau masih baru, tentu punya sesuatu yang ingin dicapai. Buka cabang di tempat lain dan tambah menu lain. Sekaligus jadi inovasi, apalagi segera diluncurkan menu yang pertama ada di Samarinda,” beber Celine.

Ke depannya, Celine terus optimistis dengan Sokyo. Meski suatu saat ada jatuh dan bangunnya, dia menganggap hal itu lazim terjadi. Strateginya pun tak muluk-muluk. Quality control dan menerima setiap tanggapan baik maupun buruk jadi kunci keberhasilannya dalam merintis bisnis di bidang makanan. (ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X