Kisah ZA, Remaja yang Membunuh Begal karena Bela Pacarnya Hendak Diperkosa Begal

- Selasa, 21 Januari 2020 | 13:51 WIB
Keluarga ZA. ZA akhirnya cuma wajib lapor.
Keluarga ZA. ZA akhirnya cuma wajib lapor.

Ancaman begal yang akan memerkosa sang pacar yang dulu mendorong ZA untuk berani melawan. Karena wajib lapor dan mengikuti sidang, ZA terpaksa sering minta izin tak masuk sekolah.

 

DENNY MAHARDHIKA, Kabupaten Malang, Jawa Pos

 

BEGITU kaget dan khawatirnya Sudarto dan Siti Chotizah mendengar pengakuan sang anak itu. ”Areke cerito, Mas, nek dibegal. Terus waktu ucul, iku wong begale ditusuk karo pisau (Anaknya cerita kalau dia jadi korban pembegalan. Terus ketika meloloskan diri, begalnya ditusuk dengan pisau, Red),” jelas Sudarto, ayah ZA.

Pagi itu, September tahun lalu, ZA tengah bersiap berangkat sekolah. Semalam sebelumnya, pelajar kelas III SMA tersebut memang bercerita bahwa dirinya jadi korban pembegalan. Namun berhasil lolos. ”Tapi, ceritanya tidak lengkap,” kenang Sudarto ketika ditemui di kediamannya di Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kemarin (20/1).

ZA yang duduk di sebelah sang ayah mengakui tidak bercerita utuh malam itu. ”Waktu bilang itu saya ndredeg. Saya nggak ngomong gimana caranya lolos,” katanya.

Pada malam nahas itu, ZA terpaksa menusuk dada Misnan karena begal tersebut akan memerkosa VN, kawan perempuan remaja pria 17 tahun itu. Dua remaja tersebut kala itu baru pulang dari menonton konser penyanyi Anji di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, saat dihadang Misnan dan Wafa.

Tak lama setelah mendengar pengakuan sang anak, Sudarto mendengar desas-desus ada orang yang tewas di tengah ladang tebu di Sarangan, Gondanglegi Kulon. Sekitar 7 kilometer dari kediamannya. Lokasinya sama persis dengan yang digambarkan anaknya itu.

”Aku mek ndungo tok, Mas. Taktahan ae gak cerito. Aku wedi anakku kenek opo-opo (Saya cuma bisa berdoa, Mas. Kutahan untuk tidak cerita. Saya takut anak saya kena masalah, Red),” terang dia.

Namun, sejak awal Sudarto yakin anaknya tak bersalah. Sebab, dia memang diancam para begal itu. Sehari setelah ditemukannya mayat Misnan, ZA dan VN dijemput polisi. Mereka diperiksa secara bergantian. Akhirnya ZA yang menjadi tersangka. Meski dia sudah menjelaskan kejadian itu kepada penyidik Polres Malang.

ZA menceritakan semua kejadian tersebut. Ceritanya persis dengan VN, yakni sama-sama diancam empat begal (dua pelaku lain datang menyusul Misnan dan Wafa belakangan). Kelompok itu, kata ZA, dengan sengaja mengikutinya. Bahkan, motor yang dikendarai ZA dan VN terus dipepet. Sampai motor yang dikendarainya tak bisa bergerak.

Dari sekian ancaman yang dilontarkan, remaja 17 tahun tersebut masih ingat perkataan yang membuatnya melawan. ”Nek koen gak gelem ngekekno barang-barangmu, pacarmu (VN, Red) takgawe ae. Gak suwe kok, mek telung menit. Paling arek wedok digawe bukak, terus digawe mlaku yo nutup maneh (Kalau kamu tidak mau memberikan barang-barangmu, pacarmu kupakai saja. Tidak lama kok, hanya tiga menit. Paling anak perempuan dipakai buka, lalu dipakai jalan ya menutup lagi, Red),” katanya menirukan ancaman Misnan dan Wafa.

Kesempatan untuk kabur dari komplotan tersebut akhirnya datang. Ada kesempatan untuk membuka jok sepeda motornya. Waktu itu jok motor yang digunakannya bisa terbuka bila tombol kunci ditekan. Kebetulan, dia melihat pisau yang digunakan sebagai bahan prakarya sewaktu sekolah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X