BALIKPAPAN –Hampir 3 tahun berlalu. Salah satu objek wisata di pinggiran kota, Kampung Warna-warni Teluk Seribu menyita perhatian saat diresmikan. Terletak di Jalan Persatuan, Manggar Baru, Balikpapan Timur, kampung ini menjadi primadona. Mural-muralnya menjadi daya tarik utama. Meski jalan yang dilalui masih bebatuan, tempat ini seperti mainan baru bagi warga Kota Minyak.
Namun, itu dulu. Kini Kampung Warna-warni seolah tak memesona lagi. Pengunjung yang berdatangan mulai berkurang. Lukisan mural yang dulu elok, perlahan mulai retak. Bahkan ada sebagian rusak karena tangan-tangan jahil. Ada juga yang dindingnya sudah berlubang.
Padahal banyak pengembangan yang dilakukan di kawasan tersebut. Seperti jalan di sepanjang pintu masuk. Yang sudah dipasangi paving block berwarna-warni. Sangat berbeda jika dibanding yang dulu.
Juga, ada taman yang cukup luas. Taman ini merupakan pengembangan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim). Menambah keelokan kampung wisata ini. Akan tetapi, warga yang berkunjung tetap tak bertambah. Ketua RT 03 Agus Darmono mengatakan meski tak seramai dulu, warga Kelurahan Manggar Baru masih menaruh minat pada wisata tersebut.
“Yang banyak itu anak sekolah. Kan sekarang sekolah sering mengadakan kegiatan belajar di luar kelas,” ujar dia. Agus juga berujar, Kampung Warna-warni kini diawasi ketat oleh pihak Disperkim. Pengunjung tidak diperbolehkan menginjak atau merusak tumbuhan yang ada di taman. Serta, harus menjaga kebersihannya.
Meski begitu, menurutnya pemerintah kota masih belum memberi perhatian pada warga. Misalnya kondisi permukiman mereka masih belum tertata rapi.
“Kami harap adanya penataan (di kawasan tersebut). Karena dulu yang dicanangkan seperti itu,” pungkasnya. Dengan begitu, pemandangan Kampung Warna-warni mungkin akan memikat wisatawan lagi. (*/okt/ms/k15)