LONDON– Pangeran Harry akhirnya angkat bicara mengenai pencopotan gelar his/her royal highness alias yang mulia pekan lalu. Suami Meghan Markle itu menegaskan bahwa keluar dari lingkaran kerajaan bukanlah keinginannya.
Berbicara di pembukaan penggalangan dana lembaga amal Sentebale, putra bungsu Pangeran Charles itu langsung bicara soal isu kepergian keluarga Sussex. Dia merasa publik perlu tahu kronologi kejadian dari sudut pandangnya. ’’Saya ingin membagikan ini bukan sebagai pangeran atau bangsawan. Tapi, dari Harry yang tumbuh bersama Anda selama 35 tahun,’’ ungkapnya menurut BBC.
Harry menjelaskan, pernikahannya dengan Meghan dilakukan dengan tekad untuk melayani Inggris dan sang ratu. Namun, pada akhirnya, tantangan yang mereka dapatkan terlalu besar. Hal itu menguatkan keresahan yang dialami Harry bahkan sebelum bertemu dengan Meghan.
Awalnya, dia ingin menyeimbangkan aspek publik dan keluarga. Namun, usulan tersebut tampaknya tak bisa diterapkan di sistem monarki Britania Raya. ’’Saya sudah menerima keputusan ini. Tapi, saya tegaskan bahwa kami tidak kabur dari kerajaan atau Anda,’’ tuturnya.
Sejak Sabtu lalu, Harry dan Meghan sudah tak bisa lagi menggunakan gelar yang mulia. Namun, gelar bangsawan Sussex dipertahankan dan Harry masih berstatus sebagai pangeran. Yang berbeda adalah hak dan kewajiban keluarga kerajaan Inggris yang tak lagi melekat.
Harry harus merelakan jabatannya sebagai kapten jenderal di Royal Marines serta jatah uang dari sovereign grant yang dikelola Istana Buckingham. Namun, dia masih mempertahankan beberapa sponsor dan lembaga amal. Termasuk kompetisi untuk komunitas militer Inggris yang cacat Invictus Games atau lembaga amal Sentebale yang didatangi pada Minggu (19/1).
Pertanyaan besarnya masih soal cara pasangan tersebut memperoleh pendapatan. Banyak yang menilai bahwa Harry akan kehilangan daya tarik setelah tak memiliki gelar. Namun, Amerika Utara, tempat baru Harry-Meghan, tak begitu memperhatikan gelar. (bil/c20/dos)