Dituntut Jaksa 4 Tahun, Romy Divonis Hakim Hanya 2 Tahun

- Selasa, 21 Januari 2020 | 12:08 WIB
Romahurmuziy
Romahurmuziy

JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy divonis bersalah oleh hakim Pengadilan Tipikor Jakarta kemarin (20/1). Terdakwa penerima suap terkait seleksi jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) itu dijatuhi hukuman penjara 2 tahun dan denda Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan.

Mendengar putusan itu, Romy menyatakan pikir-pikir. Dia masih ingin mendiskusikan putusan yang dibacakan dalam ruang sidang yang dipenuhi pengunjung tersebut. "Masih akan diskusi dengan keluarga, jadi beri saya waktu," terang Romy menanggapi putusan majelis hakim yang diketuai Fahzal Hendri tersebut.

Dalam putusan, hakim menilai Romy terbukti secara sah dan meyakinkan menerima suap Rp 255 juta dari mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Gresik M. Muafaq Wirahadi. Uang itu diterima Romy secara bertahap. Para penyuap itu telah divonis bersalah dalam persidangan terpisah.

Vonis yang diterima Romy sejatinya lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) KPK. Sebelumnya, jaksa memohon hakim menjatuhkan hukuman kepada Romy berupa pidana 4 tahun penjara dan denda sebesar Rp 250 juta subsider 5 bulan kurungan. Jaksa juga meminta hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik selama 5 tahun.

Namun, hakim menilai tuntutan itu memberatkan. Pertimbangan hakim, Romy dinilai tidak menikmati uang yang diterima. Romy juga dinilai belum pernah dihukum. "Terdakwa belum pernah dihukum, bahwa terdakwa mempunyai tanggungan keluarga, bahwa terdakwa telah mengembalikan semua uang yang diterimanya. Bahwa terdakwa tidak menikmati uang yang diterimanya," kata Fahzal dalam amar putusannya. 

Sementara itu, jaksa KPK Wawan Yunarwanto menyatakan putusan hakim yang menyatakan Romy tidak menikmati uang suap tidak nyambung dengan fakta hukum. Menurut dia, dalam persidangan, fakta penerimaan uang untuk Romy pada 5 Februari sebesar Rp 50 juta dinyatakan terbukti. "Itu yang menurut kami ada fakta yang tidak nyambung antara fakta yang terbukti dengan pertimbangan putusan."

Soal adanya uang yang mengalir ke mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, jaksa masih akan mendiskusikannya. Wawan menyebut memang ada uang yang dikembalikan oleh Lukman. "Kita akan sampaikan ke pimpinan dulu, kita diskusikan dulu apakah akan kita terima putusannya," imbuh dia. (tyo/oni)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X