GORESAN kuas karya Salvita Decorte sering terpajang di dinding pameran, apartemen, hingga feed Instagram-nya. Salvita bahkan membuat akun Instagram @salvitastudio untuk mengunggah karyanya.
Dia memilih gaya lukisan abstrak dan menjadikan potret wajah manusia sebagai objek. Gaya melukis itu menurun dari mendiang ayahnya yang juga seorang pelukis di Bali. ’’Untuk potret manusia, aku sebenernya punya ketertarikan sama mata. Kan itu katanya jendela ke jiwa,’’ jelas Sal.
Sebagai seniman, dia kerap terlibat dalam sejumlah pameran. Terakhir, lukisan potret abstraknya dipajang di pameran Pentimento: A Speculative Trace pada Juli 2019 di Dia.Lo.Gue Artspace, Jakarta. Kini Salvita yang belajar melukis secara otodidak sejak kecil juga menerima commission painting atau melukis sesuai dengan pesanan. Agar lebih berfokus, dia memiliki studio sendiri. Satu studio berada di Bali dan satu lagi di Jakarta.
Selain untuk menyalurkan bakat seni, bagi dia, melukis adalah cara agar pikirannya tetap tajam dan segar. Dengan begitu, dia tidak jenuh dengan pekerjaan sebagai aktris yang memakan banyak waktu dan tenaga. ’’Aku perlu sesuatu untuk meluapkan emosi atau perasaan dan aku bukan orang yang verbal,’’ ungkapnya.
Salvita juga kerap membuat sketsa ketika break syuting. Buku gambar dan pensil selalu dibawa pengagum Frida Kahlo tersebut. ’’Pas break dan capek, aku bikin sketsa supaya tetap tenang. Semacam meditasi gitu buat saya,’’ ujarnya. (len/c14/jan)
