Banyak cara mencegah banjir. Salah satunya menormalisasi sungai. Baik melakukan pengerukan ataupun penyodetan. Itulah yang kini dilakukan Pemkab PPU untuk mengantisipasi musibah akibat curah hujan atas normal.
PENAJAM - Demi mencegah bencana banjir yang rawan terjadi, tiga sungai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dinormalisasi. Seperti diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, memperkirakan pada akhir Februari hingga Maret di bagian selatan PPU bakal mengalami curah hujan tinggi dan sifatnya atas normal.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Nurlaila menerangkan, demi mereduksi bencana banjir, pihaknya melakukan survei di berbagai tempat. Dibantu instansi terkait, beberapa sungai jadi perhatian karena dangkal dan tersumbat. Sehingga harus dinormalisasi. Di antaranya Sungai Miyango di Kecamatan Sepaku, Sungai Sesulu di Kecamatan Waru, dan Sungai Riko di Kecamatan Penajam.
Dikatakan, pengerukan Sungai Miyango dilakukan antarbatas Desa Karang Jinawi dengan Kelurahan Sepaku. Normalisasi sungai tersebut pun sudah berlangsung. “Normalisasi dilakukan secara spot. Di beberapa titik yang memang tersumbat, dikeruk menggunakan alat berat UPT Pekerjaan Umum Kecamatan Sepaku. Saat ini diperkirakan sudah 2 kilometer dinormalisasi,” katanya.
Sementara untuk dua sungai lainnya, lanjut Nurlaila, diproyeksikan dikerjakan pekan depan. Sungai Sesulu berlokasi di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, dan Sungai Riko yang melintasi Kelurahan Sepan, Kelurahan Riko, dan Desa Bukit Subur. “Sungai itu sudah disurvei bersama pihak kecamatan, TNI, dan Polri. Saat ini, kami juga meminta bantuan perusahaan yang beroperasi di wilayah Riko dan Bukit Subur,” pungkasnya. (asp/ms/k18)