PENAJAM - Program seragam gratis untuk siswa di Penajam Paser Utara (PPU) berlanjut. Setelah 2019 jadi program perdana yang bergulir di Benuo Taka, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU telah mengalokasikan anggaran Rp 14,9 miliar.
Hal Itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU Daman, belum lama ini.
Dijelaskan, pembagian seragam gratis hanya diperuntukan siswa baru. Mereka pun telah melaksanakan pendataan untuk calon penerima bantuan tersebut. "Sejauh ini telah terdata 9.949 siswa. Terbagi, 3.906 untuk seragam SD. Kemudian 3.151 khusus SMP dan 2.891 untuk siswa SMA. Dari total tersebut, masih ada satu sekolah yang datanya belum masuk," kata Daman.
Berbeda disbanding tahun lalu, di mana pembagian seragam hanya diperuntukkan sekolah negeri, tahun ini pemberian baju seragam sekolah gratis itu diperuntukkan seluruh pelajar di wilayah PPU, baik swasta maupun negeri. "Data yang ada saat ini belum final. Karena untuk TK dan PAUD masih belum masuk pendataan," bebernya.
Disinggung soal rencana realisasi seragam gratis tersebut, Daman menerangkan saat ini belum bisa mengarah ke sana. Sebab, masih proses pendataan jumlah siswa penerima bantuan. Lalu dilanjutkan tahap survei harga satuan baju di pabrik. "Baru dilanjutkan untuk proses lelang," sambung pria ramah tersebut.
Dia berharap, proses lelang bisa secepatnya bergulir. Ada pun jenis baju yang diberikan untuk 2020 bakal disesuaikan. "Tidak hanya seragam putih dan pramuka saja seperti tahun lalu. Tapi juga baju olahraga, kemudian termasuk tas dan sepatunya," sambung Daman.
Dia membeberkan, pihaknya juga telah mengultimatum sekolah SD dan SMP agar tidak mengadakan baju seragam untuk siswa baru. Karena kebutuhannya telah terpenuhi melalui bantuan pemerintah. "Kalau tingkat SMA kami hanya imbau. Karena mereka posisinya di bawah Diknas provinsi. Juga swasta, kami imbau lewat lembaganya saja," tutupnya. (asp/ms/k18)