Literasi Pasar Modal Meningkat, Investor Bisa Tumbuh Dua Digit

- Senin, 20 Januari 2020 | 12:55 WIB
BEI tahun lalu mencatat adanya pertumbuhan positif pada jumlah investor di pasar modal Bumi Etam. Tak tanggung-tanggung, pertumbuhannya mencapai 30 persen.
BEI tahun lalu mencatat adanya pertumbuhan positif pada jumlah investor di pasar modal Bumi Etam. Tak tanggung-tanggung, pertumbuhannya mencapai 30 persen.

Tahun ini Bursa Efek Indonesia (BEI) Kaltim semakin percaya diri menggenjot pertumbuhan investor di pasar modal. Sebab literasi masyarakat semakin baik.

 

BALIKPAPAN – BEI tahun lalu mencatat adanya pertumbuhan positif pada jumlah investor di pasar modal Bumi Etam. Tak tanggung-tanggung, pertumbuhannya mencapai 30 persen. Melanjutkan tren positif selama 2 tahun terakhir. BEI Balikpapan selama periode 2019 mencatat jumlah Sub Rekening Efek (SRE) tumbuh 30 persen atau sebesar 4.268. Single Investor Identification (SID) tumbuh 28 persen atau 3.487.

Total investor SRE 2019 mencapai 18.370 SRE dan SID sebanyak 15.856. SRE adalah rekening efek yang digunakan untuk menyimpan portofolio saham atas nama nasabah yang dicatatkan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sedangkan SID merupakan nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh KSEI.

Sementara itu, sepanjang 2017-2018 lalu, Kaltim berhasil mencatatkan peningkatan SRE sebesar 4.594 dan SID sebesar 3.816 akun sedangkan Kalimantan Utara sebesar 491 SIRE dan 433 SID.

Kepala BEI Perwakilan Balikpapan Dinda Ayu Amalliya mengatakan, sosialisasi terkait menabung saham telah membuahkan hasil membanggakan. Kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal selalu bergerak naik. Padahal, belum banyak kantor perwakilan BEI I Kaltim seperti di Jawa.

“Literasi pasar modal terus meningkat. Terutama generasi milenial. Saat ini banyak yang sudah paham pasar modal. Pertumbuhan jumlah investor paling banyak dari kalangan mahasiswa dan orang kantoran,” terangnya.

Ia menyebutkan, di Kaltim dan Kaltara saat ini ada 14 galeri investasi saham. Angka ini pasti akan bertambah. “Tapi tentunya jangan dibandingkan dengan pulau Jawa yang dari sisi jumlah penduduk lebih besar dan perwakilan kami yang lebih banyak di sana. Di Jawa Tengah saja ada Semarang, Sukoharjo, dan Surakarta,” jelasnya.

Untuk menggenjot jumlah investor pasar modal, Balikpapan telah menjadi pilot project di galeri bursa efek yang menyasar pedagang di Pasar Sepinggan. Di dalam galeri investasi ini, dilengkapi sebuah komputer, supaya pedagang di Pasar Sepinggan bisa mencoba belajar berinvestasi. “Sekarang ini kan pedagang juga sudah mulai sadar investasi. Ini kesempatan warga masyarakat untuk mengenal dan bisa berinvestasi lewat pasar modal,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, galeri pasar modal di Kalimantan bisa bertambah. Sejauh ini, galeri yang ada cukup memberikan kontribusi positif. Khususnya galeri di universitas, cukup banyak menarik mahasiswa untuk bergabung di pasar modal.

Dinda menjelaskan, saat ini, alternatif investasi sudah banyak. Namun semakin banyak alternatif, banyak juga investasi bodong. “Pasar modal Indonesia ada di bawah pengawasan OJK dan kami. Jadi tidak perlu diragukan lagi keamanannya. Saat ini investasi lebih mudah Rp 20 ribu saja sudah bisa berinvestasi di pasar modal,” tuturnya. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X