Tingkat Kemiskinan Kaltim Diklaim Rendah

- Senin, 20 Januari 2020 | 11:02 WIB
Pemukiman kumuh di bantaran Sungai Karang Mumus, Samarinda. Pemprov Kaltim mengklaim jumlah masyarakat miskin di Bumi Etam masih rendah.
Pemukiman kumuh di bantaran Sungai Karang Mumus, Samarinda. Pemprov Kaltim mengklaim jumlah masyarakat miskin di Bumi Etam masih rendah.

SAMARINDA – Meski mengalami peningkatan sebanyak 990 orang, Pemprov Kaltim mengklaim jumlah masyarakat miskin di Bumi Etam masih rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, jumlah penduduk miskin pada September 2019 menyentuh 220,91 ribu orang atau mencapai 5,91 persen dibandingkan jumlah penduduk Bumi Etam. Naik dibandingkan dengan Maret 2019 yang hanya sebesar 219,92 ribu atau (5,94 persen).

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, jumlah kemiskinan di Kaltim tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional mencapai 9,22 persen. Namun tidak menandakan daerah ini cukup sejahtera. “Meski begitu, bukan berarti kita diam saja. Secara angka cukup baik karena di bawah nasional, tapi tidak mustahil yang miskin itu lebih dari data yang tercatat,” jelasnya, Minggu (19/1).

Orang nomor dua di Bumi Etam ini mengungkapkan, selama menjabat dia kerap menemukan masih banyak masyarakat yang miskin. Bahkan tidak bisa bayar sekolah dan sebagainya. Menurutnya, untuk mengatasi kemiskinan diperlukan upaya perluasan ketenagakerjaan.

Jika jumlah pengangguran banyak, maka tingkat kemiskinan akan terus meningkat. Sehingga, pihaknya mengharapkan kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan. Peluang-peluang membuka lapangan pekerjaan ini yang harus diperbanyak. “Sebab tingkat kemiskinan Kaltim masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama. Tidak hanya Kaltim, tapi menjadi PR Indonesia juga,” tuturnya.

Hadi menjelaskan, pihaknya bisa memastikan angka kemiskinan bisa terus menurun. Hanya, dibutuhkan waktu. Tidak bisa instan. Agar kemiskinan dapat berkurang dan masyarakat Kaltim sejahtera semua, salah satunya dengan memanfaatkan dana bantuan sosial, dana desa dan sebagainya untuk mengurangi kemiskinan.

Dana tersebut dapat dipergunakan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya, penyediaan rumah susun, penyediaan benih dan bibit, pembangunan irigasi pertanian serta pengadaan peralatan pertanian. “Agar kemampuan masyarakat meningkat lalu SDM berkualitas semakin banyak. Jika pengangguran menurun maka kemiskinan pasti akan berkurang,” pungkasnya. (ctr/ndu/k18)

Pekerjaan Rumah Bersama

 

Jumlah masyarakat miskin di Kaltim tahun lalu pada periode Maret-September naik 990 orang atau menyentuh level 5,94 persen. Namun angka masih tergolong rendah jika dibandingkan nasional.

 

Persentase Masyarakat Miskin Indonesia 9,22 persen

Persentase Masyarakat Miskin Kaltim 5,91 persen

Total Perdesaan perkotaan

Masyarakat Miskin Kaltim Maret 2019 219.920 orang 112.250 orang 107.670 orang

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X