Atasi Banjir Samarinda, Beli Alat di Belanda

- Senin, 20 Januari 2020 | 10:29 WIB
Sepekan sudah banjir menggenangi Samarinda. Aneka gangguan kesehatan menghantui. Sementara itu, hujan belum juga berlalu dari Kota Tepian.
Sepekan sudah banjir menggenangi Samarinda. Aneka gangguan kesehatan menghantui. Sementara itu, hujan belum juga berlalu dari Kota Tepian.

Sepekan sudah banjir menggenangi Samarinda. Aneka gangguan kesehatan menghantui. Sementara itu, hujan belum juga berlalu dari Kota Tepian.

 

SAMARINDA–Kemarin pagi (18/1), hujan kembali mengguyur Samarinda. Beberapa kawasan pun tergenang. Aneka ragam penyakit dengan mudah datang. Namun, Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda memastikan telah membuat posko. Dengan harapan bisa menekan korban banjir terserang berbagai penyakit.

Sejumlah titik terpantau banjir kemarin setelah hujan kembali turun. Seperti Simpang Alaya dan sekitarnya, Jalan S Parman, Jalan Juanda, dan Jalan AW Sjahranie. Sementara itu, kawasan lain seperti Bengkuring dan Jalan Pemuda, belum juga kering dari banjir.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Diskes Samarinda Melliyani Agustini mengatakan, sekitar 200-an korban banjir mendatangi posko kesehatannya dalam sepekan ini. “Kami sudah membuka posko. Posko Masjid Muhajirin untuk menggantikan pelayanan-pelayanan di puskesmas karena akses ke Puskesmas Bengkuring terhambat,” ucap Melli.

Posko di Jalan Terong Pipit Bengkuring dibuka. Karena banjir menggenang parah di kawasan itu. Juga, Posko Temindung Permai untuk mengalihkan sementara pelayanan di Puskesmas Remaja karena akses juga terhambat. “Tetapi kami buka cuma tiga hari. Yakni 14–16 Januari. Lalu, Posko Griya Mukti hanya sehari karena air cepat surut,” sambung Melli.

Mayoritas warga yang berkunjung ke posko karena terpapar penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penyakit kulit, hipertensi, dan sakit kepala. Penyakit-penyakit itu memang kerap diderita pengungsi banjir. Penyebabnya, kondisi sanitasi tak ideal, daya tahan tubuh menurun, hingga stres memikirkan banjir yang berakibat pada aktivitas terganggu dan kerugian yang diderita.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis sirkulasi siklonik di sekitar Selat Karimata saat ini masih teridentifikasi aktif. Hal itu menyebabkan terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian barat. Termasuk Kaltim.

Banjir di Samarinda memang sudah terjadi bertahun-tahun. Banjir menggenang selama sepekan pun bukan yang pertama. Pada 1998, banjir besar menggenang kota ini selama seminggu. Lalu Juni 2019 terjadi lagi, dengan warga Bengkuring dan kawasan Jalan Pemuda yang paling merasakan nestapa karena banjir berhari-hari.

Lalu, mengawali 2020, banjir lagi-lagi menggenangi Samarinda sejak Sabtu (11/1) hingga Sabtu (18/1) belum sepenuhnya surut. Banyak warga yang kesusahan. Keperluan makanan, air bersih, dan peralatan kebersihan diri begitu diperlukan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengaku sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPRPR) Kaltim untuk membeli alat penyedot sampah produksi pemuda Belanda. “Dan dia janji akan membersihkan sungai seluruh di dunia. Tidak mahal. Keliatan efektif ‘kan. Kenapa kita tidak lakukan. Saya katakan minimal dua,” ucap Hadi.

Mengatasi banjir, disebut Hadi tak semudah membalikkan telapak tangan. Programnya harus jangka panjang dan terkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Ini kan efek dari hulu Mahakam. “Jadi kalau sudah bicara banjir ada yang harus diperbaiki persoalan penambangan liar, pengerukan sedimentasi, dan perbaikan drainase,” bebernya.

Selain membelikan mesin penyedot sampah, penanganan banjir di Samarinda pun diusulkan Pemprov Kaltim untuk masuk proyek strategis nasional (PSN). Penanganan itu meliputi pengerukan di beberapa muara sungai. Yakni, Sungai Karang Mumus (SKM), Sungai Air Putih, dan Sungai Karang Asam. Selain itu, akan dilakukan normalisasi SKM.

“Seluruh megaproyek kita usulkan menjadi PSN. Penanganan banjir salah satunya. Semoga, masalah banjir Samarinda bisa selesai,” ucap Gubernur Kaltim Isran Noor di gedung DPRD Kaltim, Samarinda, Rabu (8/1). (nyc/rom/k8)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X