Tukang Loak Itu Pun Batal Jadi Jenderal Bintang Tiga

- Senin, 20 Januari 2020 | 10:26 WIB
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Totok Santosa (kanan)- Fanny Aminadia(kiri). (BUDI AGUNG/JAWA POS RADAR JOGJA)
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Totok Santosa (kanan)- Fanny Aminadia(kiri). (BUDI AGUNG/JAWA POS RADAR JOGJA)

Seragam yang gagah, jabatan mentereng, iming-iming bayaran, dan cerita tentang Pentagon menjadi pemikat banyak orang ikut Keraton Agung Sejagat. Tak peduli harus pinjam uang tetangga, menjual sapi, atau meninggalkan pekerjaan.

 

WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Purworejo

 

BUKAN main senangnya Siti Hariati mengenakan seragam itu. Ada pangkatnya lagi: bintang satu. Alias senopati atau semacam camat. Belum lagi gajinya. Kata Siti, puluhan sampai ratusan juta. “Agustus nanti gaji kami berdua cair,” katanya kepada Jawa Pos yang menemuinya di kediamannya di Purworejo, Jawa Tengah.

Ya, Siti tak sendirian yang menjadi pejabat di Keraton Agung Sejagat (KAS). Suaminya, Estrianto, malah lebih tinggi lagi kedudukannya: Yuamantri atau setingkat menteri. Tapi, Kamis siang (16/1) lalu itu, hanya Siti yang berseragam. Teguh, sapaan akrab Estrianto, tidak. Malu katanya.

Siti dan Teguh adalah dua di antara ratusan penggawa KAS, kerajaan yang berpusat di Desa Pogungjurutengah, Purworejo. Tapi, tak seperti banyak kolega mereka yang baru sadar telah jadi korban penipuan, keyakinan suami-istri itu tak goyah. Bahwa KAS akan membawa Jawa pada zaman kemakmuran.

“Mudah-mudahan sinuwun dan kanjeng ratu bisa segera bebas lagi agar misi Keraton Agung Sejagat bisa segera terwujud,” kata Siti yang bersama Teguh sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu.

-

Siti Heriati menunjukkan sertifikat yang dia dapat dari KAS

 

 

 

Sinuwun yang dimaksud adalah Totok Santoso, sedangkan sang permaisuri adalah Fanny Aminadia. Keduanya kini menjadi tahanan Polda Jateng karena kasus penipuan dan penyebaran berita bohong.

Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat dan Kanjeng Ratu Dyah Gtarja, gelar Totok serta Fanny, “memproklamasikan” KAS pada Minggu pekan lalu (12/1). Totok mengklaim kalau KAS hadir untuk melaksanakan perjanjian yang dilakukan Dyah Ranawijaya sebagai penguasa terakhir Kerajaan Majapahit dengan Portugal sebagai wakil orang-orang Barat di Malaka 500 tahun silam.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X