Soal Pendataan SDA Kaltim, Kadis ESDM Akui Lemah

- Minggu, 19 Januari 2020 | 10:35 WIB
Wahyu Widi Heranata
Wahyu Widi Heranata

SAMARINDA - Kepala Dinas ESDM Kaltim Wahyu Widhi Heranata mengakui kelemahan pendataan SDA di Kaltim, terutama hasil tambang batu bara. Hal ini ia sampaikan saat ditemui awak media, saat dimintai tanggapannya terkait pernyataan gubernur yang menyebabkan buruknya perhitungan hasil produksi SDA (Sumber Daya Alam) di Kaltim.

Dilansir Selasar.co, menurut Wahyu, minimnya personel pengawasan membuat ESDM Kaltim kesulitan memperbaiki persoalan tersebut. "Kewenangan kita itu hanya saat mau pengapalan saja. Tapi, kalau sudah berlayar bukan lagi kewenangan kita dalam mengawasi," ujarnya.

"Kalau sudah berlayar, bukan lagi kewenangan kita. Tapi, itu kewenangan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Jadi, saya mengakui memang kalau pengawasan kita itu masih sangat lemah. Seperti, yang disampaikan Pak Gubernur, kemarin," lanjut Wahyu.

Dirinya pun mengakui hingga saat ini perhitungan produksi SDA Kaltim belum dilakukan secara maksimal. "Saya jujur saja, kami memang masih lemah dalam hal pendataan. Jadi sekarang di kantor saya sedang mencoba memperkuat database SDA khususnya batu bara," jelasnya.

Ia pun mengungkapkan, saat ini tidak semua SDA yang diangkut melalui sungai Mahakam adalah legal. "Angka produksi tercatat di kami semua. Yang ilegal ini yang kami tidak bisa kontrol, karena yang memeriksa setiap pengapalan itu surveyor bukan dinas ESDM. Dan surveyor ini di Indonesia hanya ada 8," tegasnya.

Perbaikan demi perbaikan, dituturkan Widhi, memang harus dilakukan untuk melindungi SDA di Kaltim. Salah satunya, melakukan digitalisasi pendataan hasil tambang batu bara yang akan keluar dari Kaltim.  "Selama ini kami masih (perhitungan) secara manual sementara seharusnya sudah digital," imbuhnya.

Ditanyakan berapa kebocoran SDA yang dimaksudkan oleh Gubernur Kaltim, Widhi enggan menjawab, karena hingga saat ini Dinas ESDM Kaltim belum memiliki data mendetail terkait hal ini. "Itu pertanyaan yang bagus. Tapi, kita masih belum ada data soal prediksi itu. Jadi, kita tidak bisa menduga-duga berapa yang bocor dari aktivitas curang itu," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya saat penyampaian pidato di peringatan HUT ke-63 Kaltim, Isran Noor sempat menyinggung masih buruknya pendataan produksi SDA di Kaltim.

"Kayu lewat Sungai Mahakam kayak semut saja. Kita tidak pernah mendata dengan baik. Batu bara juga lewat kayak semut di Sungai Mahakam tidak pernah kita data dengan benar. Minyak kita, gas kita juga," ucapnya. (sls/pro)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X