Perpanjangan Runway Bandara Ini Masih Abu-Abu

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 10:50 WIB
Untuk menunjang transportasi di ibu kota negara (IKN), landasan pacu (runway) Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto bakal diperpanjang. Namun, perpanjangan belum tentu dilakukan tahun ini juga.
Untuk menunjang transportasi di ibu kota negara (IKN), landasan pacu (runway) Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto bakal diperpanjang. Namun, perpanjangan belum tentu dilakukan tahun ini juga.

SAMARINDA–Untuk menunjang transportasi di ibu kota negara (IKN), landasan pacu (runway) Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto bakal diperpanjang. Namun, perpanjangan belum tentu dilakukan tahun ini juga. Untuk diketahui, saat ini, panjang runway APT Pranoto 2.250 meter. Rencananya, diperpanjang sekitar 2.700–3.000 meter.

"Pemprov, DPRD, dan pusat mengupayakan perpanjangan runway. Tapi tak bisa secara instan, harus bertahap. Namun, dalam rangkaian IKN ini Bandara Sepinggan Balikpapan dan APT Pranoto runway-nya akan diperpanjang. Tetapi bertahap. Kapan dimulainya? Sebenarnya pemprov maunya kalau bisa tahun ini. Tapi kan juga ini urusan anggaran tak serta-merta, ada prosesnya," jelas Asisten II Setdaprov Kaltim Abu Helmi.

Menurut dia, proyek perpanjangan runway ini tak bisa langsung dieksekusi. Sebab, semua bergantung dengan pemerintah pusat. Padahal, tanpa ada IKN, pengembangan Bandara APT Pranoto sudah mendesak dilakukan. Diungkapkan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi, Bandara APT Pranoto tiap hari melayani sekitar 4–5 ribu penumpang. Maka, beragam fasilitas bakal ditingkatkan. Mulai desain terminal hingga sisi udara. Apalagi, sisi udara bandara ini masih berisiko karena lahan bekas rawa.

Selain penerbangan antar-pulau, lalu lintas penerbangan di Bandara APT Pranoto kian padat dengan penerbangan perintis yang melayani lima rute di Kaltim. Empat di antaranya dari APT Pranoto. Rute tersebut antara lain Samarinda-Maratua pergi pulang (PP). Kemudian, Samarinda–Long Apung PP, Samarinda–Datah Dawai PP, dan Samarinda–Muara Wahau PP. Satu penerbangan perintis subsidi lagi yang bukan dari APT Pranoto adalah Datah Dawai–Melak PP. "Hal ini untuk menunjang mobilitas masyarakat di daerah 3T. Tertinggal, terdepan, dan terluar," imbuhnya.

Seperti yang diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika mengunjungi bandara ini pada Desember lalu. Untuk bandara yang masih seumur jagung, APT Pranoto tiap hari melayani 4 ribu penumpang. Artinya, lebih dari 1 juta orang tiap tahun. (nyc/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X