Kemenaker Siapkan Kartu Pra Kerja Proyek IKN

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 10:47 WIB
wali Kota Rizal Effendi (kanan) mengeluhkan proyek RDMP Pertamina Balikpapan di depan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Keduanya bertemu di lobi Hotel Grand Tjokro, Jumat (17/1)
wali Kota Rizal Effendi (kanan) mengeluhkan proyek RDMP Pertamina Balikpapan di depan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Keduanya bertemu di lobi Hotel Grand Tjokro, Jumat (17/1)

BALIKPAPAN–Pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim membuka banyak kesempatan kerja. Karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menilai, peningkatan kompetensi angkatan kerja perlu dilakukan sejak dini. Mengingat peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan calon IKN ditargetkan dimulai pertengahan 2020. Pesan itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat berkunjung ke Balikpapan, Jumat (17/1).

Politikus PKB ini menyebut, pemindahan IKN dipastikan akan melibatkan masyarakat angkatan kerja di Kaltim. Dengan demikian, kesempatan akan sangat terbuka terhadap angkatan kerja di Kaltim. “Saya belum bisa bicara persentase. Namun, ketika IKN pindah ke Kaltim, saya kira banyak yang berharap bisa berinvestasi di sini. Apakah pendidikan, jasa dan sebagainya akan sangat meningkat. Dan itu membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” kata dia saat ditemui Kaltim Post di Hotel Grand Tjokro kemarin.

Perempuan kelahiran Mojokerto, 17 Juli 1969 ini mengungkapkan, sebelum itu dilakukan, Kemenaker sedang berusaha meningkatkan kompetensi angkatan kerja melalui pelatihan vokasi. Termasuk yang ada di Kaltim. Kegiatan tersebut dilakukan secara reguler di Balai Latihan Kerja (BLK). Turut ditunjang melalui program Kartu Pra Kerja. Program yang dialokasikan sebesar Rp 10 triliun itu untuk memberikan pelatihan vokasi kepada 2 juta masyarakat Indonesia.

Program itu diperuntukkan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang sedang mencari kerja maupun mereka yang sudah bekerja tetapi membutuhkan peningkatan kompetensi. Melalui up skilling (peningkatan keterampilan) atau reskilling (pembaruan keterampilan). Program ini juga diperuntukkan bagi pekerja yang terdampak PHK. “Ini akan kami lakukan di 2020 secara massif. Karena kami ingin tenaga kerja semakin hari, semakin kompeten dan produktif,” harap dia.

Khusus untuk Kartu Pra Kerja, Ida menjelaskan, akan mengacu pada tingkat pengangguran di suatu daerah. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, jumlah pengangguran di Benua Etam pada Agustus 2019 mencapai 110.574 orang. Sementara jumlah angkatan kerja mencapai 1.815 juta orang. Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kaltim mencapai 6,09 persen dari total angkatan kerja. Dengan latar belakang pendidikan SMA dan SMK merupakan penyumbang pengangguran tertinggi yaitu mencapai 59.927 orang.

“Kartu Pra Kerja tidak ada jatah-jatahan. Tetapi melihat tingkat penganggurannya berapa. Setelah ada kuota, baru terbuka kepada masyarakat,” tandas dia.

 

RIZAL CURHAT SOAL RDMP

 

Kunjungan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah ke Balikpapan dimanfaatkan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi untuk curhat soal proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) Refinery Unit (RU) V Pertamina. Keduanya sempat bertemu di lobi Hotel Grand Tjokro lantaran keduanya harus mengisi acara yang berbeda.

Rizal yang ingin membuka acara rapat Penyampaian Rencana Bisnis PDAM Kota Balikpapan Tahun 2019–2024 mengadang Ida. Momentum singkat ini dimanfaatkan Rizal mengungkapkan persiapan tenaga kerja di proyek RDMP. Ida terlihat saksama mendengarkan keluhan mantan pewarta itu. Salah satunya tuntutan masyarakat lokal yang ingin diakomodasi menjadi pekerja di proyek perluasan Kilang Balikpapan.

“Ada tuntutan Tim 11 yang perlu diantisipasi. Karena mereka sudah menghimpun tenaga kerja sekitar tiga ribuan lebih,” kata pria berkacamata itu. Lanjut ayah tiga anak itu, yang menjadi persoalan adalah perekrutan tenaga kerja pada proyek RDMP dilakukan secara bertahap. Dimana membutuhkan kompetensi khusus yang dibutuhkan pada proyek tersebut.

Jadi, Rizal meminta menaker untuk membantu tenaga kerja lokal melalui pelatihan khusus. Sesuai kebutuhan dari proyek strategis nasional (PSN) tersebut. “BLK (Balai Latihan Kerja) kami terbatas, makanya butuh perhatian khusus untuk melatih tenaga kerja lokal ini,” keluh ketua DPC Partai NasDem tersebut .

Dia mengaku belum memiliki data mengenai jumlah tenaga kerja lokal yang dipekerjakan pada proyek pengembangan kilang Pertamina di Balikpapan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X