Bisnis Pariwisata Bontang Masih Terbuka Lebar

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 10:29 WIB

Kunjungan wisatawan terus digenjot Bontang. Salah satu caranya dengan menyediakan paket wisata di Kota Taman.

 

BONTANG – Bontang sebenarnya memiliki banyak potensi wisata. Tidak hanya Pulau Beras Basah, tetapi beberapa objek lain, seperti Pulau Gusung, Tanjung Kangen, dan Pulau Segajah.

Kepala Dispopar Bambang Cipto Mulyono mengatakan, selain promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah, ia juga berharap peran dari swasta. Terutama penyedia jasa paket wisata.

Sejauh ini, terangnya, baru dua agen penyedia jasa paket wisata yang beroperasi. Meliputi Karang Taruna Bontang Kuala dan pihak manajemen Hotel Grand Mutiara. Paket wisata ini berfungsi agar wisatawan mengetahui sekira 20 destinasi wisata yang ada di Bontang.

“Umumnya wisatawan hanya mengenal Pulau Beras Basah. Melalui paket ini destinasi lain dapat dikunjungi,” kata Bambang.

Dijelaskannya, pihak manajemen hotel Grand Mutiara membuka alur kunjungan wisatawan dari Pulau Gusung, Tanjung Kangen, Pulau Segajah, dan Pulau Beras Basah. Pembuatan paket wisata ini berdasarkan permintaan dari pelancong.

“Ini memudahkan bagi wisatawan. Mereka (wisatawan) maunya tidak mau ribet. Apalagi wisatawan yang belum pernah ke Bontang,” ucapnya.

Dispopar berharap semakin banyak penyedia jasa yang menawarkan paket wisata. Sehingga wisatawan memiliki pilihan ketika datang di Kota Taman. Ia menegaskan paket wisata ini sekaligus memudahkan Dispopar untuk melakukan publikasi terhadap destinasi wisata Bonntang.

Dituturkan dia, saat ini paket wisata masih belum berkontribusi bagi kas daerah. Mengingat SK penetepan destinasi wisata dan Perda Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah (Rippda) belum disahkan. Ke depan, pelaku usaha seperti ini wajib memiliki tanda daftar usaha pariwisata (TDUP).

Nantinya, pengurusan izin ini direkomendasikan oleh Dispopar. Namun, pengurusannya menjadi bagian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).

“Arahnya memang ke industri pariwisata jadi pasti akan ada pajak yang wajib disetorkan ke kas daerah,” tutur dia.

Sementara, perwakilan Karang Taruna Bontang Kuala Izul mengatakan usaha ini berdiri sejak 2015. Dengan latar belakang ini mengoptimalkan potensi wisata. “Karena potensinya sangat bagus untuk dikembangkan,” kata Izul.

Dijelaskan dia, dalam sebulan omzet yang didapatkan rata-rata mencapai Rp 10 juta. Seluruh pendapatan masuk dalam kas karang taruna untuk keperluan operasional.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB

BRI Buka Kantor Layanan Baru di Kampus Unmul

Jumat, 3 Mei 2024 | 14:36 WIB
X