ROMA– Bomber-bomber top Eropa seperti Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku didatangkan ke Serie A dua musim terakhir. Tapi itu hanya sensasi. Bukan prestasi. Faktanya, di dua musim terakhir, attaccante-attaccante lokal Italia belum kehilangan panggungnya. Bahkan, gelar Capocannoniere (top scorer Serie A) musim ini pun takkan beralih ke predator impor.
Spesialnya, harga diri mesin gol Italiano itu berada di tangan dua Napoletano. Dua orang dari Naples itu adalah Fabio Quagliarella dan Ciro Immobile. Nah, kalau Quaglia, sapaan akrab Quagliarella, yang menyingkirkan striker impor Serie A dengan menyabet gelar top scorer pada musim lalu, maka misi itu bak diserahterimakan kepada Immobile.
Malam nanti WIB, show dua attaccante penjaga harga diri Italia itu bakal mewarnai duel Lazio menghadapi Sampdoria di Olimpico, Roma, dalam giornata 20 Serie A (siaran langsung beIN Sports 2 pukul 21.00 WIB). ''Aku tahu, ini momentum terbaikku,'' sebut Immobile seperti dilansir laman Cittaceleste.
Ya, musim ini melebihi musim-musim ketika King Ciro, julukan Immobile, menjadi raja gol Serie A. Yaitu pada 2013 – 2014 dan 2017 – 2018. Di 2013 – 2014, baru 11 gol yang sukses dicetak attaccante 29 tahun itu sampai giornata 20. Dua musim lalu, 20 golnya baru terjadi saat giornata 20.
Bandingkan dengan musim ini yang sudah mencapai 20 gol sebelum masuk giornata 20. Immobile bahkan lebih cepat dari Quagliarella musim lalu yang baru mendulang 14 gol sampai giornata 20. ''Aku hanya ingin berkembang dari aku yang sebelumnya,'' harap Immobile. Setali tiga uang, allenatore Lazio Simone Inzaghi pun ingin momentum gol Immobile ini tak terhenti. ''Sebab, nasib kami ada di tangannya (Immobile),'' ucap Simo, panggilan akrab Inzaghi, dilansir laman Corriere dello Sport.
Tactician Sampdoria Claudio Ranieri saja sudah waswas klubnya dijadikan lumbung gol Immobile seperti giornata pertama Serie A di Luigi Ferraris, kandang Sampdoria (26/8). ''Kami takkan bisa tidur nyenyak ketika yang kami hadapi striker sekelas Immobile yang mampu bikin gol dengan cara apapun,'' sebut Ranieri, dilansir laman Football Italia.
Dia pun khawatir tren clean sheet Emil Audero dalam dua kali laga away Serie A hancur. ''Mereka bukan klub yang ingin cepat-cepat bikin gol. Tapi, cepat atau lambat mereka mencetak gol. Tantangan tersulit kami dalam awal tahun ini,'' tambah pelatih yang berjuluk Tinkerman itu waswas.
Quaglia tak sekencang Immobile. Musim ini dia baru mencatat lima gol di Serie A. Tapi, dengan usianya yang sudah 36 tahun produktivitasnya masih terjaga. Dia jadi striker aktif Serie A terproduktif saat ini dengan 158 gol. Quaglia melalui koleksi gol Luca Toni (157 gol), Luigi Riva dan Filippo Inzaghi (156 gol). Ketiganya juga mantan top scorer Serie A. ''Quagliarella itu talenta spesial dari Serie A,'' puji Simo, dalam konferensi pers di Formello, kamp latihan Lazio, tadi malam WIB, dilansir Tuttomercatoweb.
Dibandingkan musim lalu, tren gol bomber Italiano di Serie A masih lebih baik daripada musim ini. Bersama Quaglia, ada enam penyerang asli Italia yang mencetak lebih dari 15 gol di akhir musim. Lebih besar dominasinya dari bomber impor seperti Cristiano Ronaldo, Krzysztof Pi?tek, atau Duvan Zapata.
Musim ini, belum ada penyerang Italia lain yang mendulang lebih dari 10 gol di Serie A. Andrea Belotti yang paling dekat saja baru mengoleksi sembilan gol. Duo Sassuolo, Domenico Berardi dan Francesco Caputo baru delapan gol. (ren)
