Merasa Terbuang, Pedagang Pilih “Ngemper”

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 09:51 WIB
TAK MANFAATKAN FASILITAS: Puluhan pedagang membuka lapak di area belakang Pasar Induk Sangatta Utara. LELA RATU SIMI/KP
TAK MANFAATKAN FASILITAS: Puluhan pedagang membuka lapak di area belakang Pasar Induk Sangatta Utara. LELA RATU SIMI/KP

SANGATTA–Puluhan pedagang menyebut merasa terbuang karena tidak mendapat lapak untuk berjualan di Pasar Induk Sangatta Utara. Hal itu dianggap berdampak ke omzet yang didapat kian merosot.

Salah satu pedagang yang takut menyebut namanya mengatakan, kejadian itu telah dialami selama sepekan terakhir. Dia dan sejumlah pedagang lain dipindahkan untuk berjualan di bagian paling belakang pasar.

"Pertama kami di depan, sudah ramai di sana, pedagang di depan mengeluh. Akhirnya, kami dipindah ke parkir mobil selama enam bulan. Terus tidak tahu kenapa sekarang dipindah lagi ke sini. Ya tambah tidak laku jualan kami. Padahal, kami beli juga dari petani lain," ungkapnya saat ditemui, (17/1). Biasanya, omzet yang diperoleh mencapai Rp 1–2 juta setiap harinya. Kini, turun drastis menjadi Rp 300–400 ribu per hari. Jika sayur yang dijual tidak laku karena membusuk, terpaksa harus membuang.

"Saya sudah dua tahun di sini, tapi tiga kali pindah. Kalau yang lain boleh jualan dalam gedung, kalau kami di sini kehujanan, kebanjiran, dan kepanasan. Malah pernah dapat cuma Rp 20 ribu sehari," tuturnya.

Kepala UPT Pasar Induk Buhori membenarkan adanya keluhan dari pedagang. Namun, dia telah menyampaikan jika pemindahan lokasi jualan akan dipusatkan sesuai zona jenis dagangan. Pasalnya, lokasi pertama yang digunakan para pedagang merupakan area parkir. 

"Kami sudah pikirkan ke depan, mereka butuh tenda. Insyaallah tahun ini diadakan, kami sudah memetakan, pedagang tetap dulu diprioritaskan. Kalau ada sisanya yang di belakang baru dimasukkan ke gedung," paparnya.

Senada, Bupati Kutim Ismunandar menyampaikan mengupayakan Pasar Induk Sangatta Utara mampu menampung seluruh pedagang yang membuka lapak di ruas jalan raya. Juga, untuk Pasar Subuh, pemerintah akan membuatkan atap sesuai keinginan pedagang. "Kalau perlu jangan bayar dulu, yang penting masuk. Jangan ada yang jualan sepanjang jalan. Saya sudah minta Satpol PP mengawasi," tandasnya. (*/la/dra/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X