Subsidi LPG 3 Kg Dicabut, Dialihkan ke Nontunai

- Jumat, 17 Januari 2020 | 14:26 WIB
Pemerintah bakal mencabut subsidi untuk LPG 3 Kg. Rencananya, subsidi akan dialihkan. Tak lagi ke barang, tapi langsung pada masyarakat miskin.
Pemerintah bakal mencabut subsidi untuk LPG 3 Kg. Rencananya, subsidi akan dialihkan. Tak lagi ke barang, tapi langsung pada masyarakat miskin.

JAKARTA– Pemerintah bakal mencabut subsidi untuk LPG 3 Kg. Rencananya, subsidi akan dialihkan. Tak lagi ke barang, tapi langsung pada masyarakat miskin.

Isu pengalihan ini semakin menguat ketika Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama menyambangi Kementerian Sosial (Kemensos), Kamis (16/1). Kedatangan Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut langsung diterima langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara. Keduanya langsung menggelar rapat tertutup.

Ditemui setelahnya, Mensos mengatakan, pertemuan tersebut kebanyakan membahas soal kemungkinan sinergi antara Kemensos dan Pertamina. Khususnya, soal bantuan bagi rakyat pra sejahtera.

”Dalam hal ini dari program pemerintah contohnya subsidi LPG, bahan bakar,” tuturnya.

Kemensos dinilai berhasil dalam  penyaluran bantuan-bantuan sosial (bansos) pada masyarakat miskin. Artinya, data yang dimiliki oleh Kemensos sudah terbukti valid.

Kendati begitu, belum ada skema pasti soal kolaborasi keduanya. Mensos mengatakan, akan ada pertemuan lanjutan dengan Pertamina yang dipimpin langsung oleh komisaris uatam, perwakilan Kemensos, dan himpunan bank milik negara (himbara).

”Kuncinya ketepatan sasaran. Supaya benar-benar rakyat yang membutuhkan yang dapat. Sejauh ini paling tepat bantuan non tunai,” tegasnya.  

Disinggung soal kapan implementasinya, Menteri yang akrab disapa Ari itu mengaku belum tahu pastinya. Pihaknya dan Pertamina masih harus menunggu arahan presiden. ”Tapi kami siapkan perangkat dan infrastruktur dari sekarang,” ungkap pecinta motor tersebut.

Ahok, sapaan Basuki, pun turut mengamini. Dia menuturkan, pihaknya akan melakukan pertemuan kembali untuk memantapkan skemanya nanti. ”Kami akan ikut rapat di cawang. Yang jelas, kita gak mau lagi orang yang gak berhak dapat dan yang berhak malah nggak dapat,” paparnya.

Dia optimis, tujuan tersebut bakal tercapai dengan koordinasi antara pihaknya dan kemensos. Menurut dia, data kemensos sangat lengkap. Tidak hanya seputar biodata di kartu tanda penduduk (KTP), tapi sampai foto rumah dari warga miskin.

”Misal, Pertamina pengen bagikan tabung LPG yang 12 kg, yang bagus untuk orang yang nggak mampu. Di lapangan dikasih kupon bisa berantem itu, tapi kalau dengan data terpadu Kemensos bisa tepat sasaran,” ungkapnya.

Pencabutan subsidi ini rencananya bakal dilakukan per Juli 2020. Artinya, per Juli nanti, harga LPG 3 kg menjadi Rp 34.749 per tabung atau lebih tinggi sekitar Rp 14 ribu dari harga saat ini. (mia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X