MOSKOW– Presiden Rusia Vladimir Putin menata langkah pertama dalam upaya menulis ulang konstitusi Negeri Beruang Merah. Tak lama setelah Perdana Menteri Dmitry Medvedev dan seisi kabinet mengundurkan diri, politikus 67 tahun itu mengumumkan pengganti.
Vova –panggilan Putin– menyebut Mikhail Mishustin sebagai calon perdana menteri Rusia. Kepala Federal Tax Service (FTS) Rusia itu bukan tokoh politik yang populer di Kremlin. Pria 53 tahun tersebut merupakan pejabat karir di bidang perpajakan. Dia mengepalai lembaga itu dalam sembilan tahun terakhir.
’’Mishustin merupakan pilihan yang menarik. Kali pertama seorang pakar ekonomi dan big data diminta mengelola pemerintahan Rusia,’’ ujar Ariel Cohen, pakar dari Atlantic Council, kepada CNBC.
Menurut Cohen, Mishustin merupakan sosok yang membuat FTS sangat efisien. Dia sudah lama mendapatkan reputasi sebagai bos yang efektif. Namun, dia dianggap lebih sebagai tenaga ahli atau teknokrat daripada pemain politik.
Ada kemungkinan Mishustin bakal diminta untuk membenahi permasalahan ekonomi Rusia yang saat ini menjadi perhatian Putin. Beberapa unjuk rasa yang terjadi memang menuntut pemerintah agar segera memperbaiki ekonomi nasional yang stagnan sejak disanksi AS pada 2014. ’’Tak ada yang percaya bahwa dia adalah penerus Putin,’’ imbuh Cohen.
Nominasi Mishustin masih harus mendapatkan persetujuan dari majelis rendah alias State Duma. Situs resmi parlemen menyebutkan, teknokrat itu bakal diwawancarai empat partai sebelum sidang pengukuhan dimulai. Namun, banyak yang menduga bahwa Mishustin bakal lolos karena banyaknya loyalis Putin di State Duma. (bil/AFP/c7/sof)