Pulau Maratua kini hanya berjarak 1 jam 20 menit dari Kota Tepian. Dengan ongkos terjangkau melalui penerbangan perintis yang disubsidi pemerintah. Kaltim Post berkesempatan menikmati penerbangan perdana Samarinda-Maratua bersama Susi Air.
NOFIYATUL CHALIMAH, Maratua
Rasanya baru saja melihat air kecokelatan yang membanjiri Kota Tepian, namun sudah berganti dengan air biru kehijauan berpadu pasir putih. Beruntung cuaca cerah menemani perjalanan Kaltim Post dengan pesawat grand caravan kemarin. Setelah 11.30 Wita lepas landas dari Samarinda, pesawat pun menyentuh tanah Pulau Maratua pukul 12.50 Wita.
Turun dari burung besi itu, mata langsung dijejali pemandangan pantai dan laut biru kehijauan. Tak jauh dari lapangan terbang, aneka penginapan menanti. Jadi, tak perlu khawatir bermalam di mana.
Maratua memang sudah kesohor keindahannya. Pesona alamnya membuat turis Indonesia dan mancanegara memasukan pulau ini dalam daftar destinasi yang akan dikunjungi.
Dulu, perlu waktu berjam-jam ke pulau ini dari Samarinda. Melalui darat perlu waktu 18-20 jam sampai ke Tanjung Redeb, Berau. Kemudian dilanjutkan via kapal selama dua jam setengah.
Opsi lain, memakai pesawat ke Bandara Kalimarau, Berau. Dilanjutkan naik kapal. Namun kini, tak perlu payah seperti itu. Susi Air telah melayani penerbangan hingga Maratua. Tiap Selasa dan Kamis pada Week A (pekan ganjil) dan Selasa pada Week B (pekan genap). Tiap penerbangan kapasitasnya 12 penumpang.
Salah satu penumpang di penerbangan perdana ini adalah Dana Pranata. Lelaki asal Samarinda yang ke Maratua karena harus mempersiapkan acara kantornya.
Sebelumnya, dia berpikir opsi terbang ke Bandara Kalimarau lebih dulu. Namun, dia mendapat info dari kawannya bahwa ada penerbangan baru dari Samarinda langsung ke Maratua.
"Saya mengapresiasi sekali. Enak. Satu jam 20 menit saja sudah sampai di Maratua. Semoga ke depannya bisa tambah lagi jadwal penerbangannya," kata Dana yang ke Maratua bersama rekan kantornya.
Tak hanya Dana, Safitri juga jadi penumpang di penerbangan pertama rute Samarinda-Maratua. Perempuan berjilbab ini adalah warga Samarinda yang beberapa waktu belakangan bekerja di Maratua. Sebelumnya, dia ke Maratua melalui Bandara Kalimarau, lalu dilanjut dengan kapal 2,5 jam.
"Tapi, sekarang langsung saja ke Samarinda dan harganya murah. Saya dibelikan tiket sama perusahaan tempat saya bekerja," ucapnya.
Keberadaan rute ini diharap punya dampak baik bagi sektor pariwisata Maratua. Apalagi, tak sedikit masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata pulau ini. Salah satunya adalah Asgar (30), yang bekerja di salah satu resort di Maratua.
Asgar mengatakan, banyak keluhan yang dia dengar terkait transportasi ke pulau ini. Perjalanan jauh membuat pengunjung kelelahan. Misalkan wisatawan asing, mereka setelah sampai Jakarta, harus terbang ke Berau lagi. Setelah di Berau, harus naik kapal cepat 2,5 jam lagi. Berbeda jika ada penerbangan langsung ke Maratua dari Samarinda. Wisatawan dari Jakarta hanya transit di Samarinda.