Tahu Sumedang yang Tiada Henti Diuji, Efisiensi setelah Tol Beroperasi, Omzet Tersisa 25 Persen

- Jumat, 17 Januari 2020 | 21:00 WIB
TERUS DIRUNDUNG: Omzet RM Tahun Sumedang di jalan poros Samarinda-Balikpapan merosot tajam setelah Tol Balsam beroperasi. DOK/FUAD MUHAMAD/KP
TERUS DIRUNDUNG: Omzet RM Tahun Sumedang di jalan poros Samarinda-Balikpapan merosot tajam setelah Tol Balsam beroperasi. DOK/FUAD MUHAMAD/KP

Setelah Bandara APT Pranoto Samarinda, kini Tol Balikpapan-Samarinda yang menggerus pelanggan RM Tahu Sumedang di jalan poros yang menghubungkan Kota Tepian dengan Kota Minyak. Meski tetap dilirik penikmat fanatik.

================

Sejak Bandara APT Pranoto beroperasi Oktober 2018 lalu, efisiensi mulai dilakukan manajemen RM Tahu Sumedang. Dari 170 karyawan, disusutkan menjadi 140 orang. Pekerja yang dikurangi sebagian besar berkaitan dengan urusan dapur. Sedangkan untuk urusan perawatan dan kebersihan masih dipertahankan.

Tak cukup sampai di situ. RM Tahu Sumedang kembali dihadapkan dengan beroperasinya Tol Balsam akhir Desember lalu. Omzetnya pun merosot tajam hingga tersisa 25 persen. Mau tidak mau, efisiensi gelombang kedua kembali dilakukan. Jumlah karyawan kini tersisa 90 orang.

Nanang, pria yang sudah belasan tahun dipercaya mengelola rumah makan tersebut, mengaku sudah memperkirakan kondisi yang terjadi saat ini. Apalagi, pelanggan rumah makan itu adalah pengguna jalan poros, termasuk penumpang Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

“Yah, kita mau bagaimana lagi. Saat ini, kondisi efisiensi memang harus dilakukan. Kami kasihan sebenarnya dengan karyawan. Tapi, juga kami ingin coba bertahan,” ujar Nanang.

Pada weekend, seperti Minggu, jumlah tamu masih lumayan. Berkisar 50 persen dari biasanya. Tak hanya berpengaruh bagi para karyawan, RM Tahu Sumedang akhirnya terpaksa mengurangi pembelian bahan baku dari masyarakat. Seperti buah dan sayur-mayur.

Kondisi yang dialami RM Tahu Sumedang, menurut dia, masih jauh lebih baik dibanding sejumlah rumah makan ternama di Jawa. Tak sedikit yang terpaksa tutup setelah kalah bersaing karena jalan tol beroperasi.

“Kita sangat bersyukur karena masih bisa bertahan. Ini sudah sangat bagus. Ada beberapa rumah makan legendaris yang berdiri puluhan tahun di Jawa harus tutup karena ada tol. Terutama di jalur-jalur puncak,” ujar Nanang.

Disinggung kemungkinan menggunakan kawasan rest area di Tol Balsam, Nanang mengatakan, pemilik rumah makan belum berminat ke arah sana. Selain lokasi yang ditawarkan masih sempit, saat ini rest area juga belum terlalu ramai. Belum lagi jika penetapan tarif tol diberlakukan.

“Kalau tempatnya sempit, takut berisik nanti goreng tahunya. Kami masih menunggu setelah nanti jalan tol sudah ditetapkan tarifnya. Semoga omzetnya bisa naik,” tambahnya.

Yang unik, setelah beroperasinya Tol Balsam tersebut, tutur Nanang, banyak pengguna jalan yang rela memutar arah dari pintu Tol Samboja menuju RM Tahu Sumedang. Padahal, jika dihitung-hitung, waktu perjalanan justru semakin bertambah. Namun, pengguna tol tadi mengaku masih merasa kurang jika belum mampir.

“Banyak juga yang fanatik sekali ingin singgah ke warung. Kami bersyukur sekali dan terima kasih kepada para pelanggan,” tambahnya.

Berkurangnya pelanggan Tahu Sumedang juga berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kukar melalui pajak restoran. RM Tahu Sumedang sebelumnya menjadi pilot project pembayaran pajak restoran.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X