SAMARINDA–Banjir yang terjadi di beberapa kawasan di Samarinda belakangan ini, membuat aktivitas sebagian warga lumpuh. Enam hari Samarinda telah dikepung banjir, 12 ribu jiwa terdampak. Komisi V DPR RI menjadwalkan untuk melakukan kunjungan pada 23 Januari.
Kunjungan tersebut akan difokuskan terhadap penyelesaian permasalahan banjir di ibu kota Kaltim. Juga, untuk pengawalan lima proyek yang bersumber dari APBN. "Kami akan meninjau dan membahas permasalahan penanganan banjir lebih spesifik," ujar anggota Komisi V DPR RI Irwan, (16/1).
Dia menerangkan, masalah banjir yang sering menimpa Samarinda merupakan masalah bersama yang harus segera disikapi. Terkait hal ini, seraya menunggu proyek jangka panjang yang segera dikerjakan. Sebaiknya masyarakat dan wakil rakyat juga melakukan disiplin sampah.
Pasalnya, sampah juga menjadi salah satu penyebab tersumbatnya drainase. Dalam kunjungannya nanti, Irwan melakukan pertemuan dengan Pemkot Samarinda. "Setelah itu akan tinjau Waduk Benanga, Sungai Karang Mumus, Bandara APT Pranoto,” ucapnya.
Sebelumnya, lima program yang telah dicanangkan dan dianggarkan pada 2020 ini dari kantong negara menghabiskan Rp 63,925 miliar. Yakni, program Masterplan Drainase Utama Kota Samarinda senilai Rp 2,5 miliar, penguatan tebing Sungai Karang Mumus (SKM) Rp 16,82 miliar, UKL-UPL Embung Sempaja Rp 600 juta, lanjutan embung serbaguna Sempaja Rp 17,95 miliar, dan pengerukan sedimen Waduk Benanga Rp 26 miliar. (*/dad/dns/k8)