SUPERSTAR Juventus Cristiano Ronaldo bisa dibilang gagal total untuk urusan titel individu. Mulai dari UEFA Men's Player of the Year, FIFA Player of The Year, hingga Ballon d'Or. Pemain berjuluk CR7 itu "hanya" jadi yang terbaik di Portugal dan Serie A. Ronaldo juga hanya menempati posisi keempat untuk pemain depan terbaik UEFA. Dia masih di bawah Lionel Messi, Sadio Mane, dan Robert Lewandowski.
Tetapi, asosiasi sepak bola Eropa itu tetap memasukkan Ronaldo dalam tim terbaik mereka sepanjang 2019. UEFA pun rela mengubah formasi yang awalnya 4-3-3 menjadi 4-2-4. Itu dilakukan semata untuk mengakomodasi Ronaldo agar masuk best XI. Bahkan, Daily Mail melansir bahwa jadwal pengumuman tim terbaik UEFA mundur sepekan karena memikirkan cara agar Ronaldo bisa masuk tim terbaik mereka.
Hal itu menjadikan Ronaldo sebagai pemain terbanyak yang tampil di tim terbaik UEFA. Total, dia tampil 14 kali sejak formasi ini kali pertama dibuat pada 2003. Sedangkan pemain yang jadi tumbal dari masuknya Ronaldo adalah gelandang Chelsea N'Golo Kante. Padahal, pemain asal Prancis itu jadi gelandang dengan suara terbanyak ketiga.
"Formasi itu dipilih karena mencerminkan suara para suporter serta prestasi para pemain di kompetisi UEFA,'' ucap juru bicara UEFA merujuk kepada Ronaldo yang membawa Portugal juara Nations League sehingga menjadikannya layak masuk Team of The Year. (io/bas)