Samarinda Banjir, Wali Kota Kritik DPRD

- Kamis, 16 Januari 2020 | 16:25 WIB

SAMARINDA–Hujan tak datang Rabu (15/1). Seketika menyulut drama banjir yang kembali melanda Samarinda di awal 2020 ini, mencapai klimaksnya. Wilayah parah terdampak air bah di Perumahan Bengkuring, Samarinda Utara, jadi teater Wali Kota Syaharie Jaang menumpahkan emosinya. Sasarannya, parlemen.

Dia tidak terima, pemkot dikambinghitamkan atas banjir yang rutin melanda. “Enggak ada masalah, siapa yang anggap pemerintah gagal?” ungkapnya dengan nada sedikit menekan. Jaang yang beberapa hari terakhir tak kelihatan, akhirnya menunjukkan batang hidungnya ke masyarakat. Dia berdalih, baru pulang dari luar kota.

Namun, wali kota Samarinda dua periode itu mengklaim, terus memantau kondisi Kota Tepian lewat smartphone yang terkoneksi dengan closed circuit television (CCTV) Command Centre Pemkot Samarinda. “Saya lihat kok. Dan saya tahu semua informasi di sini (Samarinda),” ujarnya.

-

Jaang menyatakan, tak ada satu pun wali kota yang bisa menangani banjir di Samarinda. “Tidak bisa hilang 100 persen banjir. Yang bisa, mengendalikan dan mengurangi,” ucapnya kepada pewarta. Pernyataan itu seolah merespons adanya wacana interpelasi yang diarahkan legislatif ke Pemkot Samarinda. Lantaran dianggap gagal menangani masalah banjir di Samarinda.

Namun, politikus Demokrat itu mengaku tak ambil pusing. Dia meminta, di tengah banjir yang melanda Samarinda, menjadi tidak penting untuk mencari “kambing hitam”. Menurut dia, anggota dewan tidak bisa menyalahkan wali kota. “Apa tanggung jawab mereka (DPRD). APBD itu program kerja bersama. Kalau ada yang kurang, DPRD bisa kasih masukan. Harusnya anggota dewan ketika masyarakat bermasalah, turun ke lapangan. Jangan sekadar ketika ingin nyaleg baru turun,” ungkapnya.

“Gagal seperti apa? Apakah pihak dewan pernah membedah permasalahan itu (banjir),” sambungnya.

Meski baru turun ke lapangan kemarin, Jaang menuturkan, terus memantau kondisi Samarinda. “Saya bisa melihat setiap persimpangan kota di Samarinda. Kalau soal interpelasi, saya berkenan hadir. Kalau hujan 3–4 jam mau seperti apa?” imbuhnya.

Menariknya, Jaang mengklaim, belum mendapat laporan terkait kedatangan anggota dewan ke lokasi banjir. Suami dari Puji Setyowati itu pun mempersilakan masyarakat menilai bagaimana penanganan banjir di Samarinda. “Jakarta saja bisa kebanjiran, padahal semua ahli dan kementerian ada di sana,” ucapnya.

Diungkapkan, salah satu upaya pengendalian banjir oleh pemkot sedang dilakukan di Jalan DI Panjaitan. Tepatnya di depan Masjid Babul Hafazah. Dia mengakui, upaya tersebut memang belum terlihat lantaran masih pengerjaan. “Tapi dilihat juga kondisi Sungai Mahakam, kalau air pasang sudah pasti tertahan,” jelasnya.

Jaang tak mengelak, beberapa wilayah memang asalnya berupa rawa. Sehingga saat terjadi hujan lebat, air pun menguap dari anak sungai.

"Ini kondisi alam. Harapannya Sungai Mahakam tidak meluap," urainya. Jadi, dia meminta masyarakat tidak sepihak menyalahkan. Sebab, fenomena alam memang tidak ada yang bisa memprediksi.

Dia memastikan, anggaran pengendalian banjir sudah terealisasi di Jalan DI Panjaitan menuju Bukit Alaya. Sehingga volume banjir bisa berkurang. Meski tidak langsung hilang. Mengenai bantuan, pemkot mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar.

"Tapi masih menunggu status, kalau siaga darurat pasti digulirkan," jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X