PENAJAM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, memprakirakan pada Februari nanti, intensitas hujan di atas normal. Khusus untuk wilayah Penajam Paser Utara, kondisi ini bisa berlangsung hingga Maret.
Mengantisipasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU melakukan survei dan mitigasi sejumlah lokasi yang menjadi titik rawan terjadinya bencana, seperti banjir dan tanah longsor. “Langkah ini juga sesuai dengan arahan Bupati,” terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila.
Dijelaskan, tim gabungan telah melakukan survei pada sungai-sungai yang dianggap perlu dinormalisasi. Agar ketika hujan turun dengan intensitas tinggi dan waktu lama, air tidak menggenang di satu titik. "Sejauh ini ada dua sungai, di Sepaku sedang berlangsung. Sementara sungai Riko hari ini (kemarin) baru disurvei," kata Nurlaila.
Dia melanjutkan, untuk sungai di Sepaku, tepatnya Sungai Miyango, Desa Karang Jinawi. Berdasarkan hasil survei di lapangan, normalisasi dilakukan bermuara pada wilayah hilir Sungai Miyango yang masuk Kelurahan Sepaku. "Normalisasi tidak mesti dilakukan di tiap desa. Tapi memang sungai yang melintasi seperti Sungai Miyango, itu masuk Desa Karang Jinawi dan Kelurahan Sepaku," paparnya.
Sementara untuk Sungai Riko di Kecamatan Penajam, lanjut Nurlaila, melintasi beberapa daerah. Seperti Desa Bukit Subur, Kelurahan Riko, dan Kelurahan Sepan. "Survei untuk Sungai Riko melibatkan Kepala UPT PU Penajam, Kepala UPT PU Babulu, operator excavator, dan aparat Desa Bukit Subur. Ada dua titik yang kami survei di sungai tersebut. Yaitu, RT 1 dan RT 6 Desa Bukit Subur Kecamatan Penajam," jelasnya. (asp/ind/k18)
