TOP..!! Pupuk Kaltim Capai Target Kinerja Tahun 2019

- Kamis, 16 Januari 2020 | 12:52 WIB
Ware house urea PKT. Kinerja produksi tahun 2019 sangat baik, dengan realisasi produksi pupuk (Urea dan NPK) mencapai 3.530.520 ton atau 100,84% dari target sebanyak 3.501.000 ton.
Ware house urea PKT. Kinerja produksi tahun 2019 sangat baik, dengan realisasi produksi pupuk (Urea dan NPK) mencapai 3.530.520 ton atau 100,84% dari target sebanyak 3.501.000 ton.

BONTANG- Pupuk Kaltim capai peningkatan kinerja tahun 2019, dengan realisasi di atas target yang ditetapkan. Peningkatan dilihat berdasarkan realisasi kinerja produksi, penjualan, investasi, performance keuangan, hingga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman, mengungkapkan kinerja produksi tahun 2019 sangat baik, dengan realisasi produksi pupuk (Urea dan NPK) mencapai 3.530.520 ton atau 100,84% dari target sebanyak 3.501.000 ton. Produksi Amoniak mencapai 2.720.339 ton atau 102,27% dari target sebanyak 2.660.000 ton. 

“Realisasi produksi Amoniak dan Urea mampu di atas target, meski beberapa pabrik melaksanakan Turn Around (TA),” papar Bakir Pasaman, saat Penyampaian Pencapaian Kinerja 2019 di Gedung Wijaya Kusuma Kantor Pusat Pupuk Kaltim pada 30 Desember 2019.

Peningkatan SDM Perusahaan dan daya saing juga tercapai secara signifikan, ditunjukkan melalui inovasi dan penghargaan berskala nasional maupun internasional. 

 

-

Penyampaian kinerja PKT 2019.

 

Tercatat ada 50 penghargaan yang berhasil diraih Pupuk Kaltim setahun terakhir, serta Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) berdasarkan Baldrige Excellent Framework (BEF) dengan skor 692 pada level Industry Leader. 

“Kita patut bangga dengan seluruh capaian selama 2019, untuk terus kita tingkatkan di tahun berikutnya,” tambah Bakir. Seiring meningkatnya tantangan industri, sejumlah strategi pun menjadi fokus kesiapan Pupuk Kaltim mulai awal 2020.

Terutama menghadapi kondisi makro yang sangat berpengaruh terhadap capaian target Perusahaan, seperti ancaman resesi ekonomi global, kejenuhan pasar amoniak dan urea, hingga shifting perusahaan pupuk global yang mulai concern pada pemupukan presisi dan nutrient. Salah satu upaya dilakukan melalui pengembangan petrochemical dan oleochemical, serta fokus pada sektor jasa yang ditarget mencapai profit signifikan. 

-

Manajemen foto bersama usai seremoni tutup tahun produksi.

Disamping juga peningkatan pasar Non PSO, seiring turunnya alokasi pupuk subsidi beberapa tahun terakhir, termasuk pengembangan investasi melalui pabrik Crude Palm Oil (CPO) Kalianusa yang mulai beroperasi pada 2020, serta pembangunan pabrik Amonium Nitrate. 

“Tahun 2020 kita tetap harus menuju petrochemical, dan jika harus di agro industry, maka yang paling dekat adalah oleochemical dengan menghasilkan produk seperti green fuel dari CPO,” kata Bakir.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X