SAMARINDA - Memasuki hari ketiga, banjir semakin meluas di Samarinda, Rabu (15/1/2020). Kawasan bisnis seperti Jl Ahmad Yani, simpang Mall Lembuswana dan Jl Hasan Basri serta Jl Gatot Subroto terendam banjir.
Hingga kini, belum ada penetapan status bencana tanggap darurat. Namun, pantauan media ini, posko utama korban banjir mulai didirikan di simpang Jl DI Panjaitan dan Jl Sentosa.
Petugas Pusdalops BPBD Kaltim Muriono menjelaskan banjir besar ini sudah diperkirakan sejak 5 hari lalu. Bahwa ada cuaca ekstrem hujan lebat.
"Masyarakat sudah dihimbau antisipasi banjir yang datang dengan menyelamatkan harta benda mereka. Hari ini banjir sudah meluas ke Jl Ahmad Yani, Jl Hasan Basri dan Jl Gatot Subroto," ujar Muriono.
Data yang dihimpun BPBD Samarinda, banjir Samarinda terjadi di 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Budaya Pampang, Sambutan, Sempaja Timur, Sungai Pinang, Temindung Permai dan Palaran. Dengan, jumlah warga yang terdampak 12.901 jiwa dari 4.521 Kepala Keluarga.
Di daerah terparah yang banjir, warga memilih mengungsi seperti di Perumahan Bengkuring, Perumahan Griya Mukti dan Jl Pemuda.
"Mereka yang mengungsi ini khawatir kehabisan logistik makanan di rumahnya. Dan juga aliran listrik di rumah padam serta banjir semakin tinggi," ujar Muriono.
Warga yang memilih bertahan di rumah meski banjir, mengandalkan bantuan makanan dari para relawan. Adapun bantuan resmi dari pemerintah belum ada disalurkan.
"Kami menyarankan warga meninggalkan rumah yang di daerah banjirnya tinggi," kata Muriono.
Sementara itu, salah satu warga Perumahan Griya Mukti RT 7 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang, Yusuf mengatakan keluarganya istri dan anak tidur mengungsi ke rumah Ketua RT setempat.
"Saya sendiri tidur di pos saja. Kalau makanan dari kami sendiri dan belum ada bantuan makanan dari pemerintah," ujar Yusuf. (mym)