SANGATTA-Pelaksanaan sensus penduduk setiap 10 tahun rencananya dilaksanakan Februari. Di 18 kecamatan se-Kutim, masih mengandalkan mekanisme wawancara masyarakat "door to door". Padahal, tahun ini digaungkan sistem online.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kutim Akhmad Junaidi mengatakan, banyaknya masyarakat yang awam sistem online membuat dirinya tetap menjalankan sensus menggunakan mekanisme wawancara di setiap rumah. "Harus disadari, banyak warga minim pengetahuan teknologi. Kami akan tetap mem-backup dengan sistem wawancara," ujarnya.
Dia memprediksi, sensus online di Kutim diperkirakan hanya mencapai 15 persen meski harapannya lebih dari itu. Program yang digunakan pertama kali itu belum diketahui masyarakat. "Makanya kami sosialisasi. Kami melibatkan semua RT, supaya bisa membantu mendongkrak," tuturnya.
Adapun pelaksanaan sensus online digadang-gadang dilaksanakan 15–31 Maret. Jika data online rampung, hanya tinggal menginput data yang tersedia. "Nanti kalau mereka sudah daftar online akan diregistrasi dan diberi kode khusus. Mereka yang sudah dapat kode tidak akan dikunjungi lagi petugas lapangan," jabarnya. Sistem tersebut langsung otomatis meski warga melakukan registrasi online di luar daerah, yang terpenting domisili di Kutim.
"Saat registrasi, alamat harus lengkap sampai penulisan RT. Nanti verifikasi juga ke RT-nya," terangnya.
Kemudian, sensus wawancara masyarakat akan dilaksanakan setelah sensus online. Banyaknya kendala proses sensus bertaraf internet membuat pihaknya tetap siaga dengan menerjunkan 500 pegawai lapangan pada 1-31 Juli nanti. "Secara aplikasi akan dilakukan, tapi harus tetap ada door to door untuk warga yang belum sempat online supaya tidak ada selisih," katanya.
Nantinya, lanjut Akhmad, data yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan langsung, tetap dimasukkan ke sistem online. Jadi, validasi secara menyeluruh dengan satu data. "Prinsipnya sama, hasil data itu kami masukkan pula ke dalam aplikasi. Jika sudah terekam, akan tersaring otomatis. Kecuali belum terekam, data akan tertangkap," ujarnya.
Dirinya belum mengetahui perihal lonjakan penduduk di 2020. Namun, pendataan itu benar-benar disempurnakan agar selaras dengan data Disdukcapil. (*/la/dra/k16)