Jaringan listrik sepajang 200 kilometer di Kubar tak kunjung difungsikan. PLN Rayon Melak menyebut jaringan itu sudah siap, tinggal menunggu izin dari pusat.
SENDAWAR - Pengoperasian jaringan transmisi sepanjang 200 kilometer menghubungkan Melak ke Bangkanai di Kampung Sekolaq Oday, Kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat (Kubar), belum ada kejelasan. Dari pantauan Kaltim Post, jaringan interkoneksi tersebut belum difungsikan.
Manager PT PLN Rayon Melak Aziz Asyari mengatakan, status jaringan interkoneksi sebenarnya sudah siap. Namun, terdapat kendala perizinan. “Lebih pasti lagi silakan tanya ke ULP Pusat. Kami hanya tahu soal kendala izin," kata Aziz, baru-baru ini.
Jika jaringan tersebut difungsikan, defisit listrik di sejumlah daerah akan teratasi. Salah satunya, di Kutai Barat. Penggabungan daya dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) yang dilakukan PLN Kaltim-Kaltara, juga akan membuat dua kabupaten di selatan Kaltim terhubung dengan Sistem Mahakam.
RUPTL juga mencatat, pada 2024, Kalimantan bakal bikin sejarah. Yakni, menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kelai dengan daya 55 megawatt (MW). Sementara dalam kurun 2015–2024, Kaltim akan memiliki pasokan daya 1.828 MW.
Tegangan sebesar itu akan "diadu” dengan 305 juta VA pelanggan potensial yang dicatat PLN Kaltim-Kaltara. Khusus di Kaltara, dalam kurun 2015–2018 juga mempunyai tambahan daya sebesar 51 MW.
Diwartakan sebelumnya, Kepala Humas dan Hukum PLN Kaltim-Kaltara Yudha Pandu mengungkapkan, pihaknya butuh waktu dua tahun lagi agar listrik di PPU dan Paser masuk ke Sistem Mahakam. (rud/kri/k8)