TANA PASER - Kuota calon jemaah haji untuk Kabupaten Paser pada 2020 ini, diperkirakan tidak ada penambahan jatah. Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Paser Abdul Khaliq menuturkan jatah yang di dapat Paser kemungkinan masih sama dengan tahun sebelumnya 2019. Meskipun dia berharap ada penambahan jatah kuota dari Pemerintah Arab Saudi seperti tahun lalu.
" Nominal biaya haji juga tidak akan bertambah. Tapi ada kabar baik, yakni jatah makan yang kemungkinan akan bertambah. Dari tahun sebelumnya tiap jemaah mendapat jatah makan 40 kali, tahun ini bisa 60 kali dengan masa hari yang sama," ujar Khaliq kepada Kaltim Post.
Tidak adanya kenaikan kuota haji untuk Indonesia, mantan Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kaltim menuturkan karena padatnya jumlah jemaah yang ada di Mina, Arab Saudi yang tiap tahunnya semakin membludak pengunjung. Hal ini dikhawatirkan pada kenyamanan beribadah jemaah. Kholiq berharap Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dari Paser akan melibatkan pegawai Kemenag Paser. Pasalnya ditahun sebelumnya, hanya dari PNS Pemkab Paser yang diturunkan.
Paser berada di peringkat empat kabupaten dan kota di Kaltim untuk kuota calon jemaah haji tertinggi beberapa tahun terakhir. Dari data 2019, kuota tertinggi di pertama ialah Kota Samarinda dengan 613 kuota, Kutai Kartanegara 588,dan ketiga Balikpapan 533. Kutai Barat yang juga bergabung dengan Mahakam Ulu hanya mendapat 96 kuota. Sedangkan daerah tetangga Penajam Paser Utara (PPU) ada 144. Paser tahun 2019 mengirim 260 jemaah. Untuk biaya haji pada 2019 lalu diangka nominal Rp 38.259.345.
" Biasanya ada jatah tambahan dari Pemerintah Arab Saudi, namun kita masih menanti informasi selanjutnya dari pusat," tuturnya. Jumlah jamaah yang terdaftar di sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) pada Kantor Kemenag Paser berjumlah 5.898 orang dengan masa tunggu 24 tahun per Juli 2019. Berbeda dengan Ongkos Naik Haji (ONH) Plus, hanya sekitar 6 tahun. (/jib)