Cafe Bangkrut, Butik Istri Dihancurkan

- Rabu, 15 Januari 2020 | 13:13 WIB
Hakan Sukur
Hakan Sukur

CALIFORNIA– Mantan bintang sepak bola Turki Hakan Sukur sampai saat ini masih harus berjibaku di jalanan untuk keberlangsungan hidup. Sukur yang dilabeli pemberontak oleh penguasa Turki Presiden Recep Erdogan, kini hidup di Amerika Serikat (AS).

Seperti diberitakan Football Italia kemarin (14/1) Sukur melarikan diri dari tanah airnya tiga tahun lalu. Sempat terpilih masuk parlemen dari partai milik Erdogan, Justice and Development Party (AK Parti) pada 2011, namun Sukur dianggap bagian dari kelompok yang mendukung demonstrasi besar di 2013. Sukur pun dianggap bagian yang ingin melakukan kudeta pada Erdogan.

Dalam wawancara dengan Welt am Sonntag, Sukur mengatakan kalau dirinya kini menjadi supir armada daring Uber dan menjual buku. Kehidupan Sukur ini jauh lebih baik daripada sang ayah yang mendekam di penjara Turki.

"Semua orang yang memiliki koneksi dengan saya pasti bermasalah ke depannya. Tak tersisa apapun dari kekayaan properti saya di Turki," kata Sukur. "Erdogan mengambil semuanya dari saya, termasuk kemerdekaan saya, kebebasan berekspresi," tambah pemain pemilik rekor gol tercepat di Piala Dunia pada 2002 di Korsel-Jepang itu.

Ketika meninggalkan Turki dan mencari suaka di AS, Sukur pernah membuka cafe dan toko roti bernama Tuts. Usaha Sukur ini menyediakan makanan khas Turki. Seperti sosis Turki bernama Sujuk dan pancake ala Yunani.

Cafe dan toko roti ini terletak di kawasan mentereng. Yakni Palo Alto di Silicon Valley. Sayang pada Desember 2018, usaha Sukur itu harus tutup karena kehabisan modal. Tuts pun menjadi restoran Turki milik orang lain.

"Tak ada yang tersisa dari keluarga saya. Butik milik istri saya dihancurkan dan anak-anak saya terus mendapatkan represi dari kelompok Erdogan," tutur Sukur. "Jangan tanya bagaimana nasib semua aset kekayaan saya," tambah mantan penyerang Inter Milan itu.

Sama seperti cerita para pelarian, Sukur masih memendam keinginan untuk kembali ke tanah air. Pria 48 tahun itu masih mencintai negaranya. Namun dirinya saat ini menjadi lawan politik dari penguasa Turki. (dra/bas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X