Gunung api Taal di Provinsi Batangas, Pulau Luzon, Filipina dilaporkan mengalami erupsi sejak Minggu (12/1). Ikut mengancam Warga Negara Indonesia (WNI) di sekitar pusat letusan.
JAKARTA - Letusan Gunung api Taal dikhawatirkan berdampak pada kawasan Ibukota Filipina, Manila yang berjarak sekitar 50 kilometer. Pemerintah setempat dilaporkan telah berhasil mengevakuasi sekitar 6.000 warga Provinsi Batangas di sekitar wilayah terdampak letusan. Sementara KBRI Manila terus memantau informasi terbaru dan WNI di sekitar Manila.
Juru Bicara KBRI Filipina Agus Buana mengungkapkan, bahwa ada sekitar 50 Mahasiswa S-1 Indonesia yang berkuliah di Advent University of Philippines (AUP) serta 120 orang mahasiswa S-2 dan S-3 beserta keluarganya yang tinggal di asrama kampus yang berjarak sekitar 14 kilometer dari pusat letusan.
Letusan juga cukup mengganggu jadwal penerbangan pesawat. Agus mengungkapkan beberapa orang WNI sempat akan melakukan penerbangan ke Indonesia namun dibatalkan oleh perusahaan penerbangan setempat.
“KBRI menyediakan tempat menginap bagi para WNI sambil menunggu jadwal penerbangan hari-hari berikutnya,” kata Agus, (13/1). Agus mengatakan, KBRI Manila terus memantau kondisi dan berkomunikasi dengan para mahasiswa Indonesia. Pihaknya juga menyiapkan jika sewaktu-waktu diperlukan melakukan evakuasi.
“Kami mengimbau agar WNI terus memantau peringatan bahaya yang disampaikan pemerintah lokal Filipina,” kata Agus.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menuturkan letusan Taal mengeluarkan material vulkanik berupa uap, abu dan batuan kecil setinggi hingga 1 kilometer. Otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan dini agar warga dan turis segera mengevakuasi diri dari tiga wilayah yang paling dekat dengan kawah yakni, Tagaytay, Batangas dan Cavite.
Pihak Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) telah menetapkan status bahaya level 4 sejak Minggu (12/1), yang berarti erupsi gunung api Taal masih dapat berlangsung beberapa jam kemudian bahkan hingga berhari-hari.
Phivolcs juga merekam adanya gempa bumi yang dirasakan hingga mengeluarkan suara gemuruh di sekitar kaldera dan sejumlah desa di Agoncillo, Batangas. Menurut keterangan resmi dari Phivolcs, muntahan material vulkanik menutupi wilayah Barat Daya.
“Hingga saat ini belum ada laporan terkait jatuhnya korban di wilayah terdampak,” katanya.
Agus mengatakan, pemerintah setempat mengimbau warga agar selalu mengenakan masker mengingat abu vulkanik yang dikeluarkan akibat erupsi tersebut sangat pekat. Agus juga mengonfirmasi bahwa berdasarkan laporan sementara, belum ada laporan mengenai abu vulkanik yang mencapai wilayah Indonesia dari wilayah perbatasan terdekat Filipina, Sangihe di Sulawesi Utara. (tau/jpg/rdh/k18)