Kredit UMKM Capai Rp 21,73 Triliun

- Selasa, 14 Januari 2020 | 16:40 WIB
Penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kaltim pada triwulan ketiga 2019 mencapai Rp 21,73 triliun.
Penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kaltim pada triwulan ketiga 2019 mencapai Rp 21,73 triliun.

SAMARINDA- Penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kaltim pada triwulan ketiga 2019 mencapai Rp 21,73 triliun. Jika dilihat berdasarkan kota dan kabupaten, Balikpapan memiliki share paling besar terhadap total kredit UMKM. Kota Minyak menyalurkan Rp 9,44 triliun, dengan kontribusi mencapai 43,44 persen terhadap total kredit UMKM di Kaltim.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, sejalan dengan kinerja pertumbuhan kredit Kaltim secara umum, penyaluran kredit UMKM Kaltim juga mengalami pertumbuhan yang positif pada triwulan III 2019. Pertumbuhan kredit UMKM Kaltim triwulan III 2019, tercatat tumbuh sebesar 4,63 persen (yoy). Jika dilihat penggunaannya, kredit UMKM berasal dari modal kerja dengan share mencapai 66,03 persen atau Rp 14,35 triliun. Sedangkan kredit investasi hanya 33,97 persen dengan nominal mencapai Rp 7,38 triliun.

“Kinerja penyaluran kredit sudah sangat baik, apalagi secara rasio kredit UMKM terhadap total kredit sudah melebihi 20 persen,” katanya (13/1). Menurutnya, peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 mewajibkan, rasio kredit UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebesar 20 persen. Pada triwulan ketiga rasio kredit UMKM sudah mencapai 20,83 persen pada triwulan III 2019. Tentunya sudah baik sesuai ketentuan. “Yang terpenting penyaluran kredit terus tumbuh, apalagi jika tumbuh pada sektor produktif seperti UMKM,” tutupnya.

Terpisah, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, pemprov terus memberikan dukungan, dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat Kaltim yang ingin menjadi wirausahawan baru. Sebab saat ini Pemprov Kaltim terus berusaha mengembangkan sektor kewirausahaan, sebagai bagian dari upaya untuk menggerakkan perekonomian rakyat.

“Potensi UMKM sangat besar di Kaltim, sehingga peran aktif pihak perbankan sangat penting, dalam bersinergi mendukung kemajuan dan perkembangan UMKM,” katanya. Dia menjelaskan, perbankan memiliki peran untuk meningkatkan UMKM lewat penyaluran kredit UMKM di Kaltim. Dengan permodalan yang baik maka semakin banyak Kaltim bisa menciptakan usaha baru.

Selain peran perbankan, saat ini juga perlu mengubah pola pikir masyarakat dan khususnya pemuda agar tertarik menjadi entrepreneur, mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Sektor UMKM menjadi potensial karena ada beragam jenis usaha yang dapat dikembangkan. Tinggal bagaimana calon-calon wirausaha baru mampu membaca peluang pasar.

“Kita dukung perbankan menyalurkan kredit UMKM agar nilainya terus meningkat. Pelaku UMKM pasti ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah, khususnya menumbuhkan perekonomian,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X