Meski Ekspor Turun, Kaltim Tetap Eksportir Andalan

- Selasa, 14 Januari 2020 | 16:38 WIB
Pelabuhan peti kemas Palaran, Samarinda.
Pelabuhan peti kemas Palaran, Samarinda.

SAMARINDA- Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Kaltim masih menjadi salah satu eksportir terbesar di Indonesia. Meskipun secara tahunan ekspor Kaltim mengalami penurunan. Periode Januari-November 2019, ada tiga provinsi yang menjadi sumber utama ekspor Indonesia. Yaitu, Jawa Barat, Jawa Timur, serta Kaltim. Kontribusi ketiga provinsi itu mencapai 39,28 persen dari seluruh ekspor Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, secara tahunan nilai ekspor Kaltim menurun. Secara kumulatif periode Januari-November 2019 mencapai USD 14,82 miliar atau turun 11,64 persen, dibanding periode yang sama pada 2018. Dari seluruh ekspor periode Januari- November 2019, ekspor barang migas mencapai USD 1,85 miliar, atau turun 37,90 persen dan barang nonmigas mencapai USD 12,97 miliar atau turun sebesar 5,96 persen dibanding periode yang sama pada 2018.

“Meskipun menurun, secara kedudukan Kaltim masih memiliki andil besar terhadap total ekspor nasional,” jelasnya. Dia menjelaskan, sama seperti periode lalu peringkat pertama masih diduduki Jawa Barat dengan nominal ekspor mencapai USD 27,71 miliar, dengan kontribusi mencapai 18,19 persen. Lalu Jawa Timur mencapai USD 17,08 miliar dengan share mencapai 11,22 persen.

Sedangkan Kaltim menduduki peringkat ketiga dengan nominal mencapai USD 15,03 miliar atau share mencapai 9,87 persen. Ini menandakan Kaltim masih memiliki peran penting terhadap perdagangan Indonesia. Meskipun ada beberapa bulan tertentu nilai ekspornya turun, tapi tidak membuat posisi pentingnya tergeser di Indonesia.

“Dengan peran yang cukup besar terhadap kontribusi ekspor, seharusnya nilai ekspor bisa terus ditingkatkan agar dapat menyumbang devisa negara lebih baik lagi,” pungkasnya.

Terpisah, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, Kaltim sejak dulu sudah memiliki peran penting terhadap perdagangan Indonesia. Kaltim menyumbang devisa negara yang cukup besar, terlihat dari kontribusinya dengan nilai ekspor terbesar. Hal itu menandakan bahwa daerah ini terus membantu di tengah defisit neraca perdagangan Indonesia. “Nilai ekspor kita masih bagus, sehingga perannya sangat besar untuk ekonomi Indonesia,” jelasnya Selasa (13/1).

Dia menjelaskan, pemerataan ekonomi lewat dipilihnya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN), sudah sepantasnya didapatkan Bumi Etam. Diharapkan akan semakin banyak investasi yang masuk di Kaltim. Diharapkan investasi yang masuk juga bebasis industri hilir, agar nilai ekspor tidak selalu berasal dari komoditas mentah.

“Dengan dipilihnya IKN di Kaltim, kita optimis peran Kaltim di mata nasional semakin besar. Tidak hanya ekspor yang terbesar, bisa jadi nanti ada sektor baru yang membuat kita semakin penting,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X