Lulusan SMA Paling Banyak Menganggur

- Selasa, 14 Januari 2020 | 16:36 WIB
Job market, salah satu upaya menjaring tenaga kerja.
Job market, salah satu upaya menjaring tenaga kerja.

SAMARINDA-Jumlah pengangguran di Kaltim pada Agustus 2019 mencapai 110.574 orang, dari jumlah angkatan kerja yang mencapai 1,815 juta orang atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 6,09 persen dari total angkatan kerja. Pendidikan SMA dan SMK merupakan penyumbang pengangguran tertinggi yaitu mencapai 59.927 orang.

Meskipun tertinggi, tingkat pengangguran lulusan SMA dan SMK semakin menurun dibandingkan Agustus 2018. Sedangkan TPT pendidikan SD dan SMP meningkat jika dibanding TPT tahun sebelumnya. Hal itu dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono. Dia mengatakan, saat ini jumlah TPT di Kaltim masih ribuan orang. Namun jika dilihat secara data, jumlahnya terus mengecil. TPT pada Agustus 2019 mencapai 6,09 persen atau sebanyak 110.574 orang, menurun dibanding TPT Agustus 2018 yang sebesar 6,60 persen atau mencapai 114.313 orang.

“Pengangguran masih berasal dari pendidikan SMA dan SMK, itu merupakan hal wajar,” jelasnya. Menurutnya, tidak hanya di Kaltim rata-rata setiap daerah lulusan SMA masih mejadi penyumbang pengangguran tertinggi. Pendidikan juga membutuhkan waktu, misal lulusan SMA menjadi lulusan perguruan tinggi. Sehingga wajar jika setiap tahun masih sama. Butuh waktu tahunan untuk terjadi pergeseran. Banyak pendidikan SMA yang tidak mau bekerja kasar seperti lulusan SD, namun untuk bekerja yang cukup tinggi harus memiliki keahlian agar mendapatkan perkerjaan yang baik. 

“Hal ini yang membuat SMA masih menyumbang jumlah pengangguran yang tinggi di Kaltim dan juga daerah-daerah lain,” katanya.
Dia mengatakan, utamanya paling banyak terjadi pada SMA yang reguler, tapi untuk SMK sudah punya keahlian tertentu jadi lebih mudah menemukan pekerjaan. Untuk mengurangi pengangguran, dibutuhkan sektor-sektor padat karya yang bisa dihadirkan oleh pemerintah setempat. Apalagi ketika ada alokasi khusus seperti dana desa yang dikucurkan untuk peningkatan keahlian masyarakat desa, tentunya ini bisa mengurangi pengangguran.

“Jika sektor padat karya tumbuh maka pengangguran dapat berkurang. Salah satu yang terdekat yang bisa dilakukan Kaltim adalah membuka keran hilirisasi komoditas unggulan saat ini. Jika hilirisasi berjalan, pengangguran pasti semakin sedikit,” pungkasnya. (ctr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB
X