BALIKPAPAN - Trio pemain Bryan Cesar Ramadhan, Andre Dio, dan Edy Gunawan melanjutkan tradisi talenta lokal di dalam skuat Persiba Balikpapan.
Berbeda dengan Andre Dio dan Bryan Cesar yang sudah jadi bagian Persiba sejak musim lalu. Edy Gunawan jadi rekrutan anyar setelah kontraknya tak diperpanjang Borneo FC.
Meski berstatus pemain lokal, rasanya tak akan ada garansi mereka bakal selalu jadi pilihan utama pelatih Angel Alfredo Vera. Ditambah lagi, persaingan di tiap lini dipastikan bakal semakin ketat.
Jika ingin masuk starting eleven, Bryan Cesar, Andre Dio dan Edy Gunawan wajib mencuri perhatian arsitek asal Argentina tersebut.
Edy Gunawan menyebut, persaingan merupakan hal yang lumrah. Namun demikian, pemain 34 tahun ini enggan terlalu memikirkan persaingan.
“Bagi saya, yang paling penting adalah berusaha memberikan yang terbaik. Tak hanya pada pertandingan saja, di sesi latihan saya juga akan berusaha maksimal,” kata Edy.
Musim ini, Edy yang biasa beroperasi sebagai bek kiri tersebut, bakal bersaing dengan pemain muda potensial, Irsan Lestaluhu. Musim lalu, Irsan nyaris selalu jadi pilihan utama pelatih Persiba, Satia Bagdja.
Dibanding dua rekannya, Edy memang paling senior. Pengalaman ditangani pelatih asing, tentu saja membuat dia lebih paham karakter Alfredo Vera.
Apalagi musim lalu, Edy sempat dilatih Mario Gomez yang juga berasal dari Argentina. “Karakter pelatih asing kebanyakan memang lebih disiplin. Baik soal waktu maupun yang lain. Ini sangat positif bagi tim,” kata dia.
Sementara Andre Dio menyebut, tak gentar dengan persaingan di lini tengah. Ia cukup percaya diri bisa bersaing dengan sejumlah pemain di jantung permainan tim nanti.
Lini tengah Persiba memang cukup gemuk musim Liga 2 2020 ini. Selain Dio, Beruang Madu masih punya Riza Alvin Zidane, Yusuf Efendi, Adam Maulana hingga Bryan Cesar Ramadhan.
“Tidak ada masalah, persaingan hal yang bagus selama positif. Ini jadi motivasi lebih untuk tampil lebih baik,” kata mantan penggawa PS Mojokerto Putra ini. (hul/is/k18)
