BALIKPAPAN – Hingga kemarin sumber api dalam musibah kebakaran di Asrama Polisi Segara, Pasar Baru, Sabtu (11/1) masih misterius. Polisi masih menyelidiki dugaan sumber api yang menghanguskan 10 rumah dan 3 rumah terdampak tersebut.
Mayoritas penghuni asrama ini selain anggota polri yang bertugas di Polresta Balikpapan, polda juga beberapa polsek. Informasi dihimpun, asrama tersebut sudah ada sejak zaman Jepang. Tahun demi tahun mengalami perubahan.
“Dulu masih bentuk barak. Asrama ini dan Asrama Purwa di Polresta Balikpapan pertama kali berdiri,” ungkap Hadi salah satu warga yang tinggal di kompleks ini sejak 1990-an. Seiring waktu ada pembangunan dan renovasi.
Bagian belakang termasuk blok A dan B merupakan bangunan lama. Bentuknya berdempetan, berbahan kayu dan dinding tembok. Total ada lebih 100 kepala keluarga (KK) mendiami Asrama Segara di 15 blok. Dari A sampai O. Di bagian tengah kompleks ada Masjid Al Mutaqin.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Saat ini Pemkot Balikpapan dan polda menyiagakan posko dan personelnya untuk berjaga. Sehingga tidak ada pemulung yang masuk mengambil bekas sisa-sisa puing kebakaran.
Korban yang tempat tinggalnya terbakar, dapat dengan mudah pula mencari benda berharga yang masih bisa diselamatkan.
"Total 13 rumah terbakar 10 rusak parah, 3 terdampak. Proses penyelidikan masih dilakukan," kata Kapolresta Balikpapan Kombes Turmudi.
Sementara Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono prihatin dan sedih adanya bencana yang menimpa anggotanya. Pihaknya juga berterima kasih pada jajaran Pemkot Balikpapan dapat mengatasi masalah bersama. Yang terpenting tidak ada korban jiwa.
"Mudahan bencana ini dapat dilalui bersama," imbuhnya. Karena ada 14 kepala keluarga dan lebih 20 jiwa. Kemudian, ada tanggap darurat untuk jangka pendek membantu korban, seperti fasilitas makan, tempat tidur, dan lainnya. (aim/ms/k15)