Pelang pemberitahuan terpasang di Jalan Diponegoro, Tanjung Redeb. Mengingatkan kepada pengendara agar tak laju ketika melintas. Hal itu selalu menjadi keluhan warga.
TANJUNG REDEB–Permasalahan debu bagi masyarakat di Jalan Diponegoro, tak ada habisnya. Banyak masyarakat maupun pengguna jalan kerap mengeluhkan saat melintas di kawasan tersebut.
Sudirman, warga setempat, menyebut bahwa pasir di jalan itu masih banyak dan menjadi debu. Meski sepekan ini Berau hujan, pasir di jalan masih tebal. “Debu di sini (Jalan Diponegoro) masih tebal. Karena memang pasirnya sudah sangat tebal, jadi air tidak bisa mereda pasir,” ujarnya kepada Berau Post(jaringan Kaltim Post Group). Selain itu, instansi yang menangani hal itu seharusnya bisa memberikan solusi kepada masyarakat setempat agar tak lagi menghirup debu.
“Memang sudah sering dilakukan penyedotan debu oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, tetapi masih saja berdebu,” ungkapnya. “Kami selaku warga terganggu, meminta upaya instansi terkait agar debu tidak lagi ada,” tuturnya.
Sementara itu, Hariani, pengendara yang melintas turut mengeluhkan tebalnya debu di Jalan Diponegoro. Kondisi itu, kata dia, sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Pasalnya, pasir dan debu mengakibatkan jalan licin. “Apalagi ibu-ibu, kalau melintasi jalan itu harus hati-hati, takutnya jatuh. Jika hujan saya jarang melintas, lebih baik cari alternatif yang lain,” terangnya.
Karena itu, dirinya meminta pemerintah bisa selalu menurunkan anggotanya dalam membersihkan jalan tersebut. “Takutnya nanti ada hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti kecelakaan. Pihak terkait yang menangani juga seharusnya lebih sigap untuk mencari solusi,” katanya. (*aky/arp/dra2/k16)