Merevitalisasi penduduk yang selama ini bermukim di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), Pemkot Samarinda berencana membuat rumah susun di pinggiran sungai. Rusun pertama di bantaran sungai ini direncanakan dibangun pada 2021 di Gang Nibung sisi belakang Pasar Segiri.
SAMARINDA–Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Samarinda Dadang Airlangga. “Rusun itu nantinya menghadap ke sungai dan kami merencanakan lebih teratur,” ungkapnya.
Master plan dan grand design dokumen dengan judul ‘Perencanaan Kawasan Kumuh Segmen SKM I’ tersebut telah dipresentasikan di hadapan Wali Kota Syaharie Jaang. Pada 2020, pihaknya mengusulkan Rp 1 miliar ke Bappeda untuk perencanaan detail engineering design (DED). “Prioritas pembangunannya pada 2021, sehingga akan mudah menjual ke pihak swasta. Agar pemerintah tak banyak membiayai proyek ini,” tuturnya.
Dia menyebut, rencananya rusun itu dibangun seperti di Jalan Wanyi, Bengkuring. “Twin block rusun ini diusulkan dibiayai dari APBN, untuk fasos dan fasum akan dibangun Pemkot Samarinda seperti rusun di Jalan Wanyi, yang saat ini masih tahap penyelesaian fasumnya,” sebut dia.
Proyek tersebut akan dikerjakan secara keroyokan, yang berjalan pada 2019 dari APBN mengerjakan pemancangan Jembatan Gang Nibung. “Saya kurang hafal anggaran pemancangan ini staf saya yang hafal. Saat ini masih pemancangan tiang jembatan,” ujarnya.
Nah, dari APBD Pemprov pada 2020 ini akan melakukan normalisasi sungai di sekitar Gang Nibung termasuk pemancangan turap. “Dari APBD Samarinda untuk penataan pertamanannya serta memfasilitasi dampak sosial dengan masyarakat. Karena permukiman Gang Nibung ini akan diratakan semuanya,” jelas dia.
Selanjutnya, pihaknya akan memprioritaskan rusun ini ditempati warga eks Gang Nibung yang rumahnya yang terkena dampak dari proyek ini. “Bubuhan di Gang Nibung akan diprioritaskan menempati rusun. Pola penetapan secara sewa bulanan yang dikelola Perusda Pergudangan dan Aneka Usaha (PD PAU),” tutupnya. (adw/dns/k8)