Banyak Jalur Narkoba Menuju Samarinda

- Jumat, 10 Januari 2020 | 14:53 WIB

Mati satu tumbuh seribu. Bak pepatah, bisnis haram narkotika seolah tak ada matinya. Dibekuk satu, jaringan justru tumbuh subur. Parahnya, Samarinda jadi lumbungnya.

 

SAMARINDA-Mengenakan kaus dalam putih dan celana pendek hitam selutut, Tahang Tenri tertunduk pasrah beberapa jam sebelum ditembak mati, Senin (7/1). Ia dikerumuni pria berpakaian sipil yang dilengkapi senjata api, yakni anggota Ditresnarkoba Polda Kaltim. Di kediamannya, Jalan Kerukunan, RT 31, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, pria yang dikabarkan belum lama tiba di Kota Tepian itu pasrah.

Rumah kayu berkelir merah muda, dengan karpet motif kotak-kotak hitam dan merah, Tahang tak kuasa berbuat sesuatu. Ia seolah tahu, yang dihadapi adalah polisi. “Berapa banyak?” tanya seorang petugas. Petugas lainnya membuka bungkusan plastik hitam yang dalamnya berisi narkoba jenis sabu-sabu. “Ya, itu sabu-sabu, Pak,” ucap Tahang. Barang haram yang masih berbentuk batu itu ditemukan dalam tas hitam.

Di luar, saat hendak dibawa dari kediamannya, semua berubah. Tahang yang bertubuh gempal itu mencoba melawan. Berusaha merebut senjata api polisi. Tembakan peringatan dilepaskan, tapi ia tak mengindahkan. Timah panas akhirnya bersarang di dada kiri. Sebelum tiba di RSUD AW Sjahranie, pelaku meninggal. Begitulah gambaran singkat penangkapan Tahang pada Selasa (7/1) pukul 23.00 Wita itu.

Wakapolda Kaltim Brigjen Edy Sumitro Tambunan saat merilis kasus tersebut menjelaskan, tidak menutup kemungkinan jaringan yang bersangkutan masih ada. “Semuanya masih ditelusuri,” tegasnya saat menjelaskan kepada awak media.

Yang menjadi catatan khusus, Tahang mengambil barang haram itu langsung dari Tawau, Malaysia. Hal itu dibenarkan Dirresnarkoba Polda Kaltim Kombes Akhmad Shaury saat ditemui harian ini. Motifnya berpindah-pindah mobil. Menggunakan jalur laut dan darat.

Mudahnya barang haram itu masuk ke Indonesia, khususnya Samarinda, tentu bukan hal aneh. Pasalnya, ibu kota Kaltim itu begitu terbuka. Peredaran pun cukup tinggi. Untuk bisa masuk, para bandar narkoba bisa mengakses lewat jalur darat dan laut.

Kabid Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon mengatakan, Indonesia memang mudah diakses narkoba. “Di darat berbatasan langsung, sangat terbuka,” jelasnya. “Banyak, ribuan aksesnya,” sambung perwira melati dua yang ditugaskan sementara di BNN Kaltim itu.

Jalur darat, pelaku bisa menggunakan akses perbatasan di Lumbis, satu kecamatan di Nunukan yang berbatasan dengan daratan Malaysia. Dari sana, para penyelundup barang haram itu mudah masuk ke Indonesia melalui Malinau, Bulungan, Berau, Sangatta, Bontang. Dan berujung ke Samarinda.

“Tapi harus diwaspadai juga rute baru. Yang dari Tarakan ada langsung bisa ke Bontang, lewat kapal,” ungkap perwira yang pernah bertugas di Polresta Samarinda itu. Dan khusus rute baru, beberapa kali bocoran barang haram yang tembus hingga Kaltim.

Khusus lokasi pengungkapan yang dilakukan di Ditresnarkoba Polda Kaltim, yakni kawasan pulau, daerah yang berlabel “Kampung Narkoba”, Tampu menyebut menjadi lokasi yang menjadi perhatian khusus. “Dulu sudah pernah dibersihkan, imbauan dan pasang spanduk. Sempat sekitar empat bulan tidak ada kegiatan (transaksi narkoba). Namun muncul lagi,” ungkapnya.

Ia menduga, ada kemungkinan “migrasi” dari Pasar Segiri, Samarinda yang notabene juga terkenal cukup menggila peredaran narkoba. “Potensinya besar untuk transaksi. Ada beberapa loket yang sudah dihancurkan, tapi sekarang sudah berubah cara penjualannya,” jelasnya.

Menggunakan sistem face to face transaksi pembelian, tapi pengambilan barangnya tidak langsung diberikan. “Disebutkan di salah satu tempat, tak jauh dari lokasi transaksi,” tambahnya. Pola baru yang lain adalah menggunakan kemasan permen.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X