Komedi Absurd Penuh Teka-teki

- Jumat, 10 Januari 2020 | 14:33 WIB
Fourcolours Films
Fourcolours Films

Belum banyak production house (PH) Indonesia yang merilis film dengan genre fantasi. Pada awal 2020, Fourcolours Films memberi penyegaran itu. Merilis film fantasi berjudul Abracadabra yang absurd namun menghibur.

DI puncak karirnya, pesulap Lukman (Reza Rahadian) memilih undur diri dan menyajikan show sulap terakhir. Sayang, di show itu, Lukman membuat kesalahan. Iwan (M. Adhiyat), relawan cilik, hilang di kotak sulap bernama Yggdrasil. Demikian pula ibu Iwan, Laila (Asmara Abigail). Keadaan makin rumit setelah Barnas (Egi Fedly), kolega Lukman, ikut menghilang di kotak tersebut.

Dalam kebingungannya mengembalikan Iwan, Laila, dan Barnas, Lukman malah menemukan gadis misterius bernama Sofnila (Salvita Decorte) yang muncul dari Yggdrasil. Dengan segala tekad, akhirnya Lukman menempuh sebuah petualangan untuk mengembalikan orang-orang yang hilang. Dia juga berupaya menghindari kejaran Kepala Polisi (Butet Kartaredjasa) yang menuduhnya sebagai penculik.

Absurd, lucu, dan imajinatif. Hal-hal itu sepertinya tepat menggambarkan Abracadabra. Adegan sulap, time traveling, dan hal-hal nyeleneh hampir selalu muncul di tiap scene. Menurut produser Ifa Isfansyah, film karya Faozan Rizal itu memang berasal dari konsep sulap. ’’Bagaimana caranya membuat penonton memercayai hal yang ada di hadapan mereka,’’ jelas Ifa pada Rabu (8/1) di XXI Plaza Indonesia.

Faozan sebagai sutradara punya ide membuat film yang jalan cerita maupun karakternya di luar nalar. Baginya, dunia fantasi atau imajinasi punya daya tarik yang bisa membuat penonton larut dalam cerita. ’’Walaupun penuh kebingungan, mari kita rayakan kebingungan itu,’’ katanya.

Konsep cerita yang diangkat memang menyediakan banyak ruang bagi benak penonton. Beberapa adegan atau babak cerita dibuat sedemikian rupa sehingga penonton langsung kebingungan. Maksudnya, mereka akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi sekaligus membayangkan skenario utuhnya. Bikin penasaran sehingga bisa menikmati film sampai tuntas.

Film yang sempat tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019 itu juga cukup menghibur dengan tingkah jenaka sejumlah karakter. Misalnya, Rawit (Mbok Tun), asisten Lukman, yang tiba-tiba muncul dengan logat Jawa dan suara anak-anak. Atau anggota kepolisian (Imam Darto dan Ence Bagus) yang selalu kocak saat bertugas.

Dari segi visual, Abracadabra menawarkan hal-hal menarik. Mulai desain kostum yang elok, pemandangan alam Jogjakarta yang menawan, hingga sinematografi memukau. ’’Dari awal, soal production value, kami sebisa mungkin membuatnya menarik namun dengan kreatif. Tidak dengan bujet yang mahal,’’ papar Ifa.

Akting para cast sudah pasti memperkuat film. Misalnya, Reza Rahadian yang sukses menghidupkan karakternya meski itu adalah kali pertama dirinya menjadi pesulap. Meski adegan sulapnya tidak terlalu banyak, aktor 32 tahun tersebut tetap mempelajari trik sulap agar bisa masuk ke karakter. ’’Sempat belajar langsung sama pesulap dari Jogjakarta,’’ terangnya.

Salvita Decorte juga menunjukkan performa yang bagus. Lebih ekspresif ketimbang perannya di film-film sebelumnya. ’’Imajinasi aku langsung ke mana-mana saat mencoba kenal karakter Sofnila. Makanya, aku gampang buat mengiyakan tawaran peran ini,’’ ungkap aktris yang juga seniman itu.

Secara keseluruhan, Abracadabra bisa menjadi pilihan tontonan bagi penyuka genre fantasi. Namun, ingat. Jangan sampai Anda melewatkan satu babak atau tidak menonton dari awal. Sebab, jika terlewat satu bagian, Anda akan kebingungan hingga tak menangkap inti cerita. Apalagi, film tersebut menawarkan ending terbuka. (len/c18/jan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X