Semester I 2020, Harga CPO Diprediksi Naik 16 Persen

- Jumat, 10 Januari 2020 | 14:19 WIB
Harga crude palm oil (CPO) pada semester I 2020 diprediksi menguat hingga 16 persen. Implementasi kebijakan mandatori biodiesel 30 persen (B30) yang dilakukan Indonesia menjadi salah satu penyebabnya. Sebab akan mendorong konsumsi.
Harga crude palm oil (CPO) pada semester I 2020 diprediksi menguat hingga 16 persen. Implementasi kebijakan mandatori biodiesel 30 persen (B30) yang dilakukan Indonesia menjadi salah satu penyebabnya. Sebab akan mendorong konsumsi.

SAMARINDA – Harga crude palm oil (CPO) pada semester I 2020 diprediksi menguat hingga 16 persen. Implementasi kebijakan mandatori biodiesel 30 persen (B30) yang dilakukan Indonesia menjadi salah satu penyebabnya. Sebab akan mendorong konsumsi.

Pertumbuhan produksi CPO dunia yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan konsumsinya berimplikasi pada menipisnya stok CPO di pasar global yang diperkirakan hanya 2-3 juta ton pada September 2020 mendatang. “Hal itu akan menguatkan harga CPO pada periode Januari-Juni tahun ini. Harga CPO kita akan menguat hingga 16 persen,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Muhammadsjah Djafar, Kamis (9/1).

Kondisi ini diharapkan akan kembali menggairahkan dan menjadi keberuntungan baru bagi industri sawit nasional sehingga peningkatan profit bagi stakeholders yang terlibat akan semakin nyata. Sebab pada dua tahun terakhir bisnis kelapa sawit sangat sulit. Selain harga CPO menyentuh titik terendah, ada kampanye negatif.

Diketahui tren penurunan harga minyak kelapa sawit internasional dua tahun lalu sempat menyentuh level terendah, seharga USD 477,5 per metrik ton. Bahkan, pada 2019 instrumen pajak ekspor meliputi bea keluar dan pungutan ekspor yang diberlakukan terhadap minyak sawit harus dihapuskan karena harganya berada di bawah threshold.

Sementara black campaign dari Uni Eropa melalui draf kebijakan RED II menyatakan bahwa UE akan melakukan phase-out terhadap minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel. Minyak sawit yang dianggap berkontribusi terhadap deforestasi, emisi, dan biodiversity loss hutan hujan tropis menjadi isu negatif sawit Indonesia hingga akhir 2019.

“Lalu diskriminasi kebijakan tarif impor sawit Indonesia dan Malaysia oleh India juga dianggap sebagai hambatan perdagangan minyak sawit,” sambungnya.

Dia menjelaskan, produksi minyak sawit dunia diperkirakan mengalami peningkatan dari 76,7 juta ton pada 2019 menjadi 78,2 juta ton pada 2020. Namun, pertumbuhan produksi minyak sawit dari dua negara raksasa produsen sawit dunia mengalami penurunan.

Pertumbuhan produksi minyak sawit Indonesia periode 2018–2019 sebesar 6,1 persen dan akan kembali mengalami penurunan produksi menjadi 4,2 persen pada periode 2019–2020. Begitu pun dengan pertumbuhan produksi minyak sawit Malaysia yang mengalami penurunan dari 2,7 persen pada periode 2018–2019 menjadi 2,5 persen pada 2019–2020.

“Beberapa faktor yang diindikasi menjadi penyebab penurunan pertumbuhan produksi tersebut di antaranya fenomena alam El Nino yang terjadi di kawasan Asia Tenggara,” katanya.

Selain itu, lambannya perjalanan replanting kebun sawit rakyat menyebabkan persentase tanaman sawit yang memasuki masa lebih tua relatif banyak. Lalu implementasi kebijakan moratorium pembukaan lahan sawit baru di Indonesia juga turut memengaruhi produksi minyak sawit. Tapi, permintaan CPO dunia diprediksi mengalami peningkatan dari 78,2 juta ton di 2019 menjadi 80–81 juta ton pada 2020. (ctr/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X