Lebih Dekat dengan Balikpapan Cat Rescue: Jika Tak suka, Jangan Menyakiti

- Kamis, 9 Januari 2020 | 13:28 WIB
Salah satu aktivis memberi makan kucing.
Salah satu aktivis memberi makan kucing.

Rasa peduli perlu disertai dengan tindakan. Seperti yang dilakukan komunitas Balikpapan Cat Rescue (BCR). Aksi mereka patut jadi contoh khalayak luas.

Lahir sejak 15 Maret 2016, komunitas ini beri kontribusi dari hati. Menyebut diri mereka, Balikpapan Cat Rescue (BCR). Membantu merawat bahkan mengobati kucing liar yang butuh pertolongan.

Awalnya mereka hanya kelompok pencinta kucing. Yang memiliki rasa empati pada kucing-kucing jalanan. Hingga biaya pengobatan menjadi salah satu kendala.

Membuat Eko Fitriyanto sang ketua pun berinisiatif. Membentuk komunitas agar bisa mengajak masyarakat yang lebih luas. Untuk lebih peduli pada hewan menggemaskan itu.

Bersama 9 anggota lainnya, mereka pun semakin gencar bersosialisasi. Memberi edukasi pada masyarakat luas tentang menyayangi kucing.

Terbukti dengan membentuk komunitas ini, banyak masyarakat yang ikut berperan. Mereka memberi info melalui sosial media (Facebook, Instagram) jika menemukan kucing yang terluka.

Apabila sudah mendapat laporan, maka tim BCR akan dengan sigap membantu. Membawa kucing yang terluka menuju dokter hewan. Setelahnya, open donasi akan digelar untuk biaya pengobatan. Mengingat biaya pengobatan hewan-hewan tersebut tidak sedikit. Satu ekor kucing bisa memakan biaya hingga Rp 1 juta.

Tak sampai di situ, kucing liar itu pun akan dicarikan adopter (pengasuh). Jika tidak ada pihak yang bersedia mengasuh, maka anggota BCR akan menampung kucing tersebut. Namun, tak sedikit pula pemberi informan yang bersedia jadi adopter.

“Sekitar 70 persen informan kami mau jadi pengasuh. Visi kita kan memang ingin mengurangi populasi kucing liar,” ujar Riana Carli, humas BCR.

Riana juga menyebut, selama 3 tahun lebih BCR terbentuk, penanganan akan kucing liar terus meningkat. Khususnya pada 2018, menjadi tahun dengan penanganan kucing terbanyak.

Hingga kini, lebih dari 500 ekor kucing telah mereka rawat. Mereka pun giat bersosialisasi agar tidak menyakiti kucing. Terutama ke semua sekolah dasar, pusat perbelanjaan, dan pasar-pasar.

Para anggota yang sudah berstatus pekerja, menjadi kendala komunitas ini. Juga biaya yang selalu menjadi modal utama untuk kegiatan mereka. Sebab meski ada bantuan dari beberapa donatur, sebagian besar tetap berasal dari kantong anggota.

Riani juga berbagi soal impian komunitas BCR. Yakni memiliki sebuah shelter untuk menampung para kucing koleksi mereka. Serta mensterilkan kucing-kucing jalanan. Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih memiliki hati nurani terhadap hewan.

“Intinya kalau tidak suka, tidak perlu menyakiti,” ucapnya menutup wawancara. (*/okt/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X