BALIKPAPAN – Setelah beroperasi 19 hari, Posko Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan resmi ditutup, Selasa (7/1). Puncak arus mudik penumpang terjadi pada 21 Desember dengan jumlah penumpang mencapai 10.114 orang.
Sementara untuk puncak arus balik terjadi pada Minggu, (5/1). Dengan catatan jumlah penumpang mencapai 10.764 orang. Rata-rata jumlah penumpang di Bandara SAMS sebanyak 15.600 orang per hari.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha menyebutkan, selama pelaksanaan posko seluruh kegiatan di bandara berjalan lancar termasuk manajemen delay.
Sebagai contoh saat Bandara Halim Perdana Kusuma mengalami musibah banjir beberapa waktu lalu. Di mana membuat bandara yang berlokasi di Jakarta Timur ini tutup sementara selama hampir 8 jam. “Kita melakukan koordinasi dengan maskapai, alhamdulillah penumpang tetap terlayani,” ucapnya.
Semua dapat terkendali hingga tidak berdampak pada pelayanan Bandara SAMS. Kuncinya koordinasi dengan maskapai agar tidak mengganggu pelayanan penumpang lain. Dalam momen Nataru kali ini, penerbangan divert yang mendarat di Bandara SAMS Sepinggan sebanyak enam penerbangan.
Sedangkan untuk delay terdapat 243 penerbangan. Tidak ada incident maupun accident yang terjadi. Misalnya antisipasi cuaca ekstrem sesuai peringatan dan arahan direksi. Caranya dengan inspeksi seluruh alat produksi terutama runway atau landasan.
Kemudian cek fasilitas layanan navigasi mulai dari lampu, gorong-gorong, sampai saluran air agar tidak ada genangan air di runway. Pihaknya juga melakukan evaluasi dan melihat perlu beberapa penambahan fasilitas. Misalnya untuk pengamatan, perbaikan, dana kelancaran di sisi udara. Sementara untuk sisi darat khususnya layanan penumpang, yakni perbaikan jalan keluar bandara menuju jalan utama.
Farid mengatakan, sering terjadi kecelakaan di sana. Dia telah meminta kepada Kadis Perhubungan agar melakukan koordinasi internal dengan SKPD lain. “Kami sudah koordinasi dengan Pemkot agar akses diperbaiki,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan Anung Bayumurti menyebutkan, arus penumpang dan pergerakan pesawat selama momen Nataru berjalan lancar dan aman. Ada beberapa masalah dari faktor cuaca, tapi berhasil selesai dengan baik.
“Penanganan penumpang yang kami tekankan pada maskapai bisa berjalan baik. Misalnya kompensasi untuk keterlambatan dan pembatalan bisa dilaksanakan,” imbuhnya. Sedangkan untuk cuaca buruk, ada beberapa pesawat harus divert. Kemungkinan cuaca buruk tidak terjadi dalam waktu dekat di Kaltim.
Apalagi saat ini cuaca buruk lebih banyak di selatan dan barat, Jawa dan Sumatra. Kalimantan relatif aman. Namun, tetap perlu antisipasi terhadap perubahan cuaca sesuai edaran Dirjen Perhubungan Udara. “Musim hujan ini kami menginstruksikan bandara melakukan pembersihan bekas ban agar tidak membuat runway licin,” tutupnya. (gel/ms/k15)
8grafis
