PROKAL.CO,
JAKARTA– Pasca naiknya iuran, BPJS Kesehatan berkomiten untuk memperbaiki layanan. Keluhan yang kerap dialami masyarakat dapat diatasi.
Menurut survei yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, ada beberapa keluhan yang sering diutarkan peserta. Pertama adalah soal antrean ke poli untuk melakukan pemeriksaan. Selain itu soal ketersediaan kamar untuk pasien BPJS Kesehatan. "Saya sering mendapat laporan kalau untuk pasien umum, ada tempat tidur. Sementara untuk pasien BPJS Kesehatan tidak ada," kata Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan, BPJS Kesehatan Budi Mohamad Arief kemarin (7/1).
Selain itu juga adanya keluhan jadwal operasi yang lama. Bagi pasien katastropik seperti gagal ginjal, juga mengeluh kalau harus bolak-balik FKTP untuk mengambil surat rujukan.
Untuk itu pada tahun ini BPJS Kesehatan berusaha melakukan pegintegrasian seluruh mitra untuk meningkatkan layanan. Pengintegrasian itu dilakukan melalui mobile JKN. Budi mencontohkan sistes antrean online. Sejak 2017, rumah sakit yang tergabug dalam mitra BPJS Kesehatan sudah mulai melakukan antrean online.
BPJS Kesehatan juga telah memiliki pilot project untuk melakukan rujukan dengan sistem ini. Hal ini dilakukan di RSUD Margono Purwokerto.
Integrasi tersebut juga bisa dilakuan untuk melihat tempat tidur di rumah sakit terdekat. Jadwal operasi pun juga dapat terpantau. Diharapkan dengan integrasi ini akan lebih mudah.