Pergi saat Suami Izin Salat Subuh

- Selasa, 7 Januari 2020 | 11:34 WIB
Ria Irawan
Ria Irawan

Sepuluh tahun terakhir aktris Ria Irawan, 50, hidup dengan kanker kelenjar getah bening. Semangatnya sangat besar. Sempat dinyatakan bersih dari kanker, kesehatannya kembali menurun pada September tahun lalu. Kemarin (6/1) Ria pergi menghadap Yang Mahakuasa.

 

DIMAS NUR APRIYANTO, Jakarta

 

PUKUL 12.53 ambulans yang membawa jenazah Ria Irawan dari kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tiba di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Begitu pintu belakang ambulans dibuka, Mayky Wongkar yang mengenakan kaus long sleeve dan celana hitam tampak sudah siap membawa keranda sang istri.

Dengan wajah tegar dan kedua mata bengkak, Mayky mengangkat keranda tersebut. Kalimat doa tak henti dibaca pria 38 tahun itu. Berkali-kali pemuka agama yang memimpin prosesi pemakaman Ria mengingatkan Mayky agar tidak meneteskan air mata saat mengangkat jenazah istrinya dari keranda ke liang lahad.

Pada pukul 13.02 makam aktris kelahiran Jakarta, 24 Juli 1969, itu selesai ditutup dengan tanah. Berulang-ulang Mayky mengusap air matanya yang menetes dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya menaburkan bunga di atas pusara sang istri.

Sebelum meninggalkan makam Ria, Mayky dan Dewi Irawan (kakak Ria) mengecup serta mengelus nisan perlahan. ’’Saya sayang ibu (panggilan Mayky untuk Ria, Red),’’ ucap Mayky lirih. Beberapa kerabat dan teman menghampiri Mayky dan memeluknya. Salah satunya aktor Ray Sahetapy.

Seusai pemakaman, Mayky menceritakan kondisi istrinya sebelum meninggal. Sejak Kamis (2/1) sang istri dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo. Ria kembali masuk ke rumah sakit karena mengeluh tulang pinggulnya sakit.

Saat di instalasi gawat darurat (IGD), aktris yang memulai karir pada 1973 itu mengalami sesak napas. Dia pun mendapat beberapa kali tindakan medis. ’’Salah satunya penyedotan air untuk meringankan napas Ria. Pertama disedot 885 cc, lalu kedua menurun jadi 880 cc. Setelah disedot yang kedua, Ria enakan. Pindah lah ke ruang rawat inap,’’ terang Mayky.

Ketika di ruang rawat inap, Ria bisa berdiri, tapi masih lemas. Dokter berencana melakukan endoskopi untuk mengetahui penyebab sakit Ria pada Senin (6/1). Namun sayang, belum sempat dipasangi alat, bintang film Romantini itu pergi pukul 04.40 kemarin (6/1).

’’Ria meninggal, lagi dijaga saudara-saudaranya. Sebelum subuh, saya izin ke masjid untuk salat,’’ ungkap Mayky. ’’Kata saudaranya, pas azan Subuh, Ria sudah tidak ada napas. Selesai salat, saya balik ke ruang rawat inap, sudah pada nangis semua,’’ lanjutnya.

Menurut director of photography film Gila Jiwa itu, dokter kagum atas kegigihan sang istri dalam melawan kanker. Berkali-kali menjalani kemoterapi hingga radiasi, Ria tetap kuat. ’’Tapi, kondisinya saat masuk sejak Kamis lalu tidak seperti 4–5 tahun lalu. Ria bilang, aku sudah capek,’’ katanya.

Mayky pun mengungkapkan rasa cintanya yang besar kepada mendiang istri tercinta. Dia menilai, Ria adalah sosok perempuan tangguh dan tidak manja. Pada 23 Desember lalu, Mayky dan Ria sempat pergi bersama ke Bali untuk merayakan tiga tahun pernikahan mereka. ’’Seminggu sebelum meninggal, Ria juga sempat ngajak nonton filmnya Ernest Prakasa, Imperfect,’’ tuturnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X