Teror Aktivitas Tambang di Kawasan Konservasi Orang Utan, Polisi Segera Tindaklanjuti

- Selasa, 7 Januari 2020 | 09:11 WIB
TUNGGU APARAT. Tampak aktivitas pertambangan batu bara berdekatan dengan kawasan BOSF.
TUNGGU APARAT. Tampak aktivitas pertambangan batu bara berdekatan dengan kawasan BOSF.

TENGGARONG- Aktivitas tambang batu bara yang berdekatan dengan kawasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) turut menjadi perhatian polisi. Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Andika Sena mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti informasi tersebut.

Selain itu, Sena juga mempersilakan masyarakat jika mengetahui adanya aktivitas pertambangan yang diduga illegal. Terkait aktivitas tambang di kawasan BOSF tersebut, pihaknya masih mengumpulkan informasi dan segera mengerahkan anggotanya untuk memastikan legalitas tambang tersebut.

“Kita sangat terbuka sekali. Jika ada informasi, siap kami tindaklanjuti. Apalagi jika aktivitas tambang yang tidak memiliki izin yang sah. Makanya harus dipastikan dulu dengan instansi teknis terkait. Seperti Dinas ESDM,” ujarnya.

Sementara itu, ia membenarkan jika pihaknya kerap mendapat informasi adanya aktivitas tambang ilegal. Hanya saja kata dia, untuk memastikan aktivitas pertambangan illegal tersebut,  penanganannya harus melibatkan banyak pihak. Termasuk juga upaya pencegahannya, yang harus dilakukan secara terus-menerus.

“Segera kita turunkan tim ke lokasi. Selama ini memang sering kucing-kucingan,” tutupnya.

Sementara itu, Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang  (Jatam) Kaltim Pradarma Rupang menyebut belum ada efek jera terhadap para pengusaha tambang ilegal. Termasuk kata dia, perkembangan penyelesaian khasus pertambangan, selama ini tidak banyak diketahui oleh publik.

“Harusnya ada efek jera, supaya aktivitas tambang yang menyalahi ketentuan bisa benar-benar ditindak. Jadi tidak terkesan dibiarkan,” ujar Rupang.

Sebelumnya diwartakan, Kawasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), kembali terancam aktivitas tambang. Jarak yang diperkirakan kurang dari 500 meter itu, berpotensi munculnya sedimentasi akibat erosi pada tanah.

Dari pantauan Kaltim Post pada pekan lalu, aktivitas lalu-lalang truk pengangkut batu bara tak sulit ditemui. Terlihat truk bermuatan emas hitam keluar dari lokasi pengerukan batu bara. Lokasinya di belakang kawasan kandang ayam yang disebut-sebut sudah tak lagi ada aktivitas.

Pengangkutan batu bara dilakukan siang hari bolong. Dengan menggunakan kamera drone, media ini memantau lokasi yang disinyalir menjadi titik pertambangan. Belum diketahui pasti, pihak yang bertanggung jawab atas aktivitas penambangan tersebut. Hanya saja, sejumlah karyawan atau pekerja di lokasi tampak tak menggunakan safety layaknya perusahaan tambang pada umumnya.

Juga terlihat alat berat berupa ekskavator yang mengeruk lalu memindahkan batu bara ke dalam truk. Ditetapkannya Samboja sebagai salah satu lokasi Ibu Kota Negara (IKN), seolah tak membuat aktivitas pertambangan di dekat BOSF mereda. Hal ini pun seolah membuat preseden buruk, lantaran upaya pemerintah pusat menjadiIKN dengan tema Hutan Kota tak diindahkan para pengusaha.

Sebelumnya, CEO BOSF Jamartin Sihite mengatakan, tak menampik jika kawasan BOSF kini berdekatan dengan aktivitas pertambangan. Pihaknya pun tak bisa berbuat apa-apa lantaran, lokasinya masih di luar BOSF. Hanya saja, jaraknya ada yang kurang dari 500 meter.

Ia juga mempertanyakan tanggung jawab dampak lingkungan akibat aktivitas tambang tersebut. “Harapannya bisa semakin diminimalisir dampaknya. Karena saat ramai-ramainya tambang di Samboja, bisa banjir,” ujar pria yang akrab disama Martin itu.

Terlebih lagi lanjut dia, jarak aktivitas tambang dengan BOSF sekitar 300 hingga 400 meter di kawasan Kelurahan Margomulyo. Aktivitas tambang tersebut beririsan dengan wilayah hutan buffer zone, yang saat ini menyangga polusi suara. (qi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X