Waspadai Tekanan Inflasi dari Cuaca

- Senin, 6 Januari 2020 | 11:01 WIB
Inflasi Kota Minyak pada periode awal tahun ini diperkirakan meningkat.
Inflasi Kota Minyak pada periode awal tahun ini diperkirakan meningkat.

BALIKPAPAN – Inflasi Kota Minyak pada periode awal tahun ini diperkirakan meningkat. Pasalnya, harga cukai rokok yang naik 23 persen bakal memberi tekanan inflasi. Termasuk faktor cuaca yang bisa mengganggu pasokan kebutuhan. Seperti diketahui, BMKG memperkirakan curah hujan tinggi hingga Maret nanti.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan Bimo Epyanto menuturkan tekanan cukup besar bakal terjadi pada awal tahun ini. Apalagi permintaan akan meningkat karena bertepatan pada akhir Januari 2020 momen Tahun Baru Imlek sehingga diperkirakan akan memicu inflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan, Achmad Zaini mengatakan, naiknya cukai rokok bakal memberi tekanan pada inflasi. Meski pemerintah punya niatan baik, namun konsumsi tinggi. Sehingga memberikan dampak pada inflasi. “Di sisi lain, ada penurunan BBM yang mampu memberikan deflasi. Kemungkinan ini bisa mengimbangi meski tak terlalu signifikan,” ucapnya, Minggu (5/1).

Pada Desember 2019, Inflasi Balikpapan tercatat meningkat dari sebelumnya. Yakni sebesar 0,68 persen (month to month/mtm) atau meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 0,14 persen (mtm). Meski begitu, berdasarkan data BI Balikpapan, inflasi pada Desember 2019 tersebut sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi pada periode Desember selama 3 tahun terakhir sebesar 1,17 persen (mtm).

Penyebabnya kenaikan yakni tarif angkutan udara. Karena memang bertepatan dengan momen Natal dan tahun baru. Kemudian bahan makanan yakni meningkatnya harga sayur-sayuran. Akibat faktor cuaca menyebabkan pasokan turun seperti sayur kangkung dan kacang panjang. Sementara permintaan meningkat. Harga telur ayam ras juga naik. Begitu pun makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau turut menyumbang inflasi.

Kemudian, kangkung dan kacang panjang seiring penurunan pasokan akibat cuaca serta kenaikan harga telur ayam ras seiring dengan peningkatan permintaan pada momen Natal dan tahun baru. Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau turut menyumbang inflasi dengan berlanjutnya kenaikan harga rokok kretek filter.

Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 1,88 persen (year on year/yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi Kaltim sebesar 1,66 persen (yoy) namun lebih rendah dari nasional 2,72 persen (yoy). Inflasi Kota Balikpapan tersebut masih berada di bawah target inflasi 2019, yakni 3,5 plus minus 1 persen. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X